Mataram (Global FM Lombok)- Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) khususnya di Kecamatan Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru bersatus tanggap darurat. Tanggap darurat ditetapkan langsung oleh Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan, pada Minggu (19/11) pagi. “Untuk bencana di Lotim tadi pagi bupati Lotim sudah menaikkan menjadi status tanggap darurat,”terang Kepala Pelaksana BPBD NTB, Muhammad Rum, dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Camat Keruak.
Status tanggap darurat ini ditetapkan untuk tujuh hari kedepan. Dijelaskannya bahwa keadaan darurat ada tiga, yakni siaga, tanggap dan masa pemulihan. “Tanggap darurat saat ini akan dilakukan selama tujuh hari,”tambahnya. Adapun untuk saat ini pihak dari BPBD sudah melakukan pembersihan rumah warga secara gotong royong, termasuk melihat infrastruktur yang rusak terutama yang potensi terjadinya banjir susulan. Dimana dalam bencana banjir ini terdapat sekitar 20 jembatan yang roboh tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Keruak dan Jerowaru.
Disebutkannya, jembatan tersebut dibangun untuk menghubungkan antara dusun yang satu dengan yang lain. Hanya saja, jembatan yang konstruksinya menggunakan pilar sehingga mempersempit kapasitas sungai, sehingga ketika ada banjir maka sampah-sampah tersumbat pada pilar tersebut yang tentunya menyebabkan pilar menjadi bendung yang menyebabkan air meluap ke perumahan warga.
“Kita sudah melakukan pembersihan, tanggap darurat selama tujuh hari. Tanggap darurat dilakukan terkait pendataan rumah warga yang rusak ringan, berat dan sedang serta yang hanyut,”pungkas Muhammad Rum. (yon)
No Comments