Mataram (Suara NTB) – Pemprov melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menyiasati tidak terisinya formasi guru nautika kepal penangkap ikan dan guru prakarya dan kewirausahaan dalam seleksi CPNS 2019. Tidak terisinya sejumlah formasi guru tersebut termasuk guru SLB menjadi bahan evaluasi Pemprov NTB.
‘’Kalaupun ada yang belum terpenuhi kami akan coba lihat apa penyebabnya. Nanti akan kami coba diskusikan apa jalan keluarnya. Jangan sampai setiap tahun formasinya masih berkurang, lalu tidak bisa kita ganti berikutnya. Makanya menjadi kerugian kalau tidak terisi formasinya,’’ kata Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Rusman, SH, MH dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Jumat, 29 November 2019.
Berdasarkan data BKD NTB, ada 12 formasi guru yang tidak ada pelamar dalam seleksi CPNS Pemprov NTB tahun 2019. Ke-12 formasi tersebut adalah guru nautika kapal penangkap ikan di SMKN 1 Lopok dan SMKN 1 Plampang.
Kemudian guru prakarya dan kewirausahaan di SMKN 1 Monta, SMAN 1 Labangka, SMAN 1 Lape, SMAN 1 Moyo Utara, SMKN 1 Lenangguar dan SMKN 1 Plampang. Selain itu juga formasi guru SLB juga banyak yang lowong. Seperti guru SLBN 1 Mataram, SLBN 2 Lombok Barat, SLBN 1 Sumbawa Besar, dan SLBN 2 Lombok Timur.
Rusman menjelaskan khusus guru prakarya dan kewirausahaan merupakan juru baru di SMA. Selain mendidik siswa SMA tentang pengetahuan umum, juga ada mata pelajaran kewirausahaan.
Khusus untuk guru nautika yang tidak ada pelamarnya, Rusman mengatakan selama ini pihaknya memberikan pelatihan kepada guru ke Banyuwangi, Jawa Timur. ‘’Tahun ini ada untuk jurusan kelautan, pelayaran masing-masing 30 orang. Kita kerja sama dengan Banyuwangi memberikan pelatihan selama tiga bulan,’’ terangnya.
Hal itulah ang digunakan untuk menyiasati kekurangan guru pada mata pelajaran tertentu yang masih sangat langka lulusan dari perguruan tinggi. ‘’Itu cara kita menyiasatinya. Sehingga apa-apa jurusan yang ada di SMK, jurusan pelayaran mudah-mudahan lebih maksimal,’’ harapnya. (nas)
No Comments