Mataram (Global FM Lombok)-Kasus gizi buruk masih ditemukan di Kota Mataram. Hal ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Mataram yaitu sebanyak 10 balita penderita gizi buruk hingga Juni 2015 ini. Namun dari jumlah itu, penderita gizi buruk dinilai sudah membaik dan sedang mendapatkan perawatan di rumah.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. Usman Hadi Senin (06/22) di Media Center Pemerintah Kota Mataram. Ia mengatakan, jika perawatan gizi buruk dilakukan di rumah sakit, pemerintah Kota Mataram memberikan dana konpensasi kepada keluarga sebesar Rp 40 ribu setiap hari.
“Ada program dari pemerintah kota Mataram untuk biaya pendampingan keluarga. Kita tahu yang sering jadi persoalan adalah jika kita mempunyai kasus gizi buruk yang dirawat di RSU kota Mataram maupun provinsi adalah di keluarganya. Sehingga pemkot Mataram membuat kebijakan menanggung biaya penunggunya yaitu 40 ribu per hari sampai pasien sembuh. Pemberiannya setiap seminggu sekali” kata Usman Hadi Senin (22/06)
Dia mengatakan, pemberian uang konpensasi ini agar keluarga bisa menunggu anaknya dengan lebih intensif. Dana yang diberikan bersumber dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemberian bantuan ini diberlakukan karena keluarga pasien sering mengeluhkan menunggu pasien di rumah sakit. Hal ini disebabkan karena tidak ada yang akan mencari nafkah.
Usman mengatakan, untuk makanan tambahan, pemerintah Kota Mataram sudah menganggarkan sebesar Rp. 10 ribu perhari yang akan diberikan kepada penderita gizi buruk selama 90 hari. Sementara bantuan untuk penderita gizi kurang yaitu sebesar Rp 5 ribu yang akan diberikan selama sebulan. Selain itu, Dinas Kesehatan memberikan dana sebesar Rp. 100 ribu kepada masing-masing posyandu untuk memberikan makanan tambahan kepada penderita gizi buruk.(azm/ris)-
No Comments