Mataram (Global FM Lombok)-Dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, sebanyak 15 pengusaha tempe dan dua pengusaha tahu di Keluarahan Kekalik Jaya, kota Mataram telah gulung tikar. Para pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan usahanya karena naiknya harga kedelai impor yang menjadi bahan baku tahu tempe di daerah ini. Sementara itu persediaan kedelai lokal juga masih kosong.
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Tahu Tempe Kekalik Jaya H. Hasbah kepada Global FM Lombok Selasa (09/08) di Mataram. Ia menyebutkan, sebelum naiknya nilai tukar dolar Amerika Serikat, harga kedelai impor hanya Rp 7 ribu perkilo, namun saat ini naik menjadi Rp 7.400 perkilo. Sehingga perkwintal harga kedelai impor mencapai Rp 740 ribu.
Langkah yang dilakukan para pengusaha tahu tempe Kekalik Jaya untuk mempertahankan usahanya yaitu mengurangi jumlah produksi. Dicontohkan, biasanya pengerajin membuat tahu atau tempe dengan menghabiskan dua kwintal perhari, saat ini dikurangi menjadi 1,5 kwintal. Disebutkan, biasanya kebutuhan para pengusaha tahu tempe di keluarahan Kekalik Jaya yaitu 20 ton perhari.
“Selanjutnya untuk pengusaha tempe jumlahnya 113 di keluharan Kekalik Jaya. Itu sudah berkurang 15 yang sudah tidak buat lagi. Kondisi perekonomian terutama kenaikan dolar ini. Kemudian untuk pengusaha tahu itu banyaknya 83 yang beroperasi sebelum kenaikan dolar. Sekarang baru dua yang off,”katanya.
Dia mengatakan, untuk belasan pengusaha yang gulung tikar itu akan kembali beroperasi setelah nilai tukar rupiah terhadap dolar sudah stabil dan adanya persediaan kedelai lokal. Saat ini, musim kemarau yang terjadi mengakibatkan para petani tidak menanam kedelai. Persediaan kedelai lokal untuk pengusaha tahu tempe di Kota Mataram yaitu bersumber dari Pulau Sumbawa dan Lombok Timur. Petani kedelai di Kota Mataram dinilai tidak bisa memenuhi kebutuhan pengusaha tahu tempe di kota ini.(azm/ris)-
You must be logged in to post a comment.
9 year ago
sangat disayangkan rupiah melemah dan mengakibatkan kerugian ke berbagai pihak. semoga dapat segera kembali normal.
saya juga mempunyai link berita terkini yang bermanfaat Silahkan kunjungi
<a href="http://wartawarga.gunadarma.ac.id/index.php">Berita Terkini Universitas Gunadarma</a>