Terputus Akibat Banjir, Gubernur Minta Balai Jalan Percepat Dibangunnya Jembatan Sementara di KLU

Global FM
2 Jan 2020 21:42
2 minutes reading
Petugas Dishub dan BNPB meninjau lokasi jembatan di Dusun Tampes (Global FM Lombok/dok)
Mataram (Global FM Lombok)- Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah meminta Balai Jalan untuk bisa mempercepat proses pengerjaan jembatan Belly semi permanen di Dusun Tampes, Desa Selengen, Lombok Utara secara lembur. Permintaan tersebut disampaikan Gubernur menyusul hujan lebat di hari pertama tahun baru 2020 telah mengakibatkan banjir bandang menyapu Desa Selengan Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), sehingga Jembatan penghubung pada Jalan Lintas Provinsi – Kecamatan Kayangan menuju Kecamatan Bayan KLU rusak parah dan terputus.

Banjir yang terjadi pada Rabu (1/1) kemarin sekitar pukul 17.00 Wita tersebut, menyebabkan lalulintas antara Kayangan dan Bayan menjadi lumpuh total. Untuk sementara, jalur dialihkan menggunakan jalan alternatif melalui Desa Selengan – Desa Lekok Beru Kecamatan Kayangan KLU, dengan kondisi jalanan agak sempit, sehingga warga dan masyarakat yang melintasi jalur alternatif tersebut dihimbau agar berhati-hati.

Mengatasi terputusnya jembatan lintas provinsi tersebut, Gubernur telah menugaskan Kepala Dinas Perhubungan, Drs. H. Lalu Bayu Windia bersama Kepala BPBD, Ahsanul Khalik untuk berkoordinasi agar segera membangun jembatan darurat.

Baca Juga : Cuaca Ekstrem Akibatkan Jembatan di KLU Putus, Transportasi Lumpuh

Usai melakukan peninjauan di lokasi bencana, Kamis (2/1) Kadis Perhubungan NTB mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait untuk segera membangun jembatan sementara berupa jembatan Belly semi permanen.

Kini, di sekitar Jembatan Tampes sedang dilakukan pembersihan. Bayu juga menjelaskan material untuk pembuatan jembatan sementara masih dalam perjalanan menuju lokasi.

Dipilihnya jembatan Belly semi permanen kata Bayu dikarenakan jika membangun jembatan biasa dengan pemasangan gorong-gorong, dinilainya kurang aman.

Baca Juga : Diterjang Banjir Bandang, Dua Jembatan di Dompu Putus

Kalak BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik menjelaskan, untuk sementara masyarakat dapat melewati jalur alternatif. Di antaranya jalan melalui Lengkok Beru sejauh 8 km. Namun masyarakat diminta waspada dikarenakan kondisi jalan sangat mengkhawatirkan, kecil dan terjal, sehingga jika tidak hati-hati, dapat membahayakan pengguna jalan.Masyarakat juga bisa mengambil alternatif kedua yakni melalui Tempos sejauh 30 km, cukup jauh berputar dan kondisi jalan juga kurang memadai.

Sebelumnya, pihak TNI melalui Dandim KLU telah berkoordinasi dengan Bupati dan pihak pihak terkait untuk mengatasi putusnya jembatan. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian putusnya jembatan tersebut.(ris)

2 Comments

Leave a Reply