LHK : Konsep Kereta Gantung Rinjani Ramah Lingkungan

Global FM
10 Feb 2020 09:27
3 minutes reading
Syamsudin (Global FM Lombok/nas)

Mataram (Global FM Lombok) – Rencana pembangunan sarana kereta gantung Rinjani terus berproses. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB mengklaim pembangunan sarana itu merupakan satu kesatuan dengan pengembangan KEK Mandalika sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Pembangunan kereta gantung akan dikawal agar ramah lingkungan seperti yang ada di Australia dan Malaysia.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Syamsudin, S. Hut, M. Si akhir pekan kemarin.

Di KEK Mandalika ada event internasional MotoGP yang akan mulai digelar 2021 mendatang. Agar tidak monoton, maka perlu ada atraksi yang dibuat, yakni kereta gantung Rinjani. Kereta gantung akan menjadi magnet bagi wisatawan yang datang ke NTB. Selain datang menyaksikan balap MotoGP, wisatawan juga disuguhkan atraksi wisata lainnya seperti kereta gantung.

Menjawab kekhawatiran masyarakat bahwa Rinjani akan rusak apabila dibangun kereta gantung. Syamsudin mengatakan hal itu akan terjawab semuanya dalam kajian lingkungan. Dalam pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) nantinya semua pihak, baik yang pro dan kontra terhadap rencana pembangunan kereta gantung Rinjani akan diajak rembug bersama.

Baca Juga : Persiapan Kereta Gantung Rinjani Terus Berproses

Ia memastikan semua tahapan perizinan akan dilalui sesuai prosedur yang ada. NTB ramah investasi, tetapi semua prosedur perizinan diikuti sesuai regulasi yang ada.

Ia memberikan contoh pembangunan kereta gantung yang ramah lingkungan seperti di Australia dan Malaysia. Ia mengajak masyarakat mengawal agar pembangunan kereta gantung ini benar-benar ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan seperti yang dikhawatirkan sejumlah pihak.

“Makanya edukasi penting. Sama-sama kita melihat. Harus kita kawal bersama sampai pelaksanaan. Biar betul-betul ramah lingkungan. Teknologinya harus dipastikan ramah lingkungan,” katanya.

Syamsudin menjelaskan sekarang investor sedang melakukan sosialisasi ke lapangan. Setelah itu, barulah mereka mengajukan permohonan rekomendasi kesesuaian ruang. Selanjutnya, Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) akan membahasnya bersama OPD terkait.

“Kalau sudah melakukan sosialisasi, baru mereka menyusun dokumen detail, rekomendasi kesesuaian ruang baru izin lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga : Kereta Gantung di Rinjani akan Buka Potensi Wisata Loteng Bagian Utara

Pembangunan kereta gantung di sekitar kawasan Gunung Rinjani ini diklaim merupakan terpanjang di dunia dan ditargetkan tuntas dibangun menjelang MotoGP 2021.

Pembangunan kereta gantung tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Dimana, Kawasan Pelawangan, Danau Segara Anak dan Puncak Rinjani merupakan zona inti TNGR.

Rencananya, pembangunan kereta gantung akan dimulai dari Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Loteng menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya. Kereta gantung yang dibangun sepanjang kurang lebih 10 km, dan menjadi kereta gantung terpanjang di dunia.

Baca Juga : Kereta Gantung di Rinjani akan Buka Potensi Wisata Loteng Bagian Utara

Teknis pembangunan kereta gantung ini seluruh sarana dan prasarananya diangkut menggunakan helikopter. Dan kemudian sistem bersambung dari tiang satu ke tiang berikutnya. Sehingga meminimalisir pembukaan kawasan hutan.

Pembangunan kereta gantung juga diklaim tidak akan merusak hutan atau ekosistem yang ada di bawahnya. Karena tinggi kereta gantung tersebut sekitar 60 meter. Sementara, tinggi pohon yang ada di hutan yang akan dilalui antara 20 – 30 meter. (nas)-

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming