Diperlukan Persiapan untuk Menerapkan FDS pada SMP di Mataram

Global FM
13 Jan 2020 08:59
3 minutes reading
Mustajib (Global FM Lombok/dok)

Mataram (Global FM Lombok) – Wacana Full Day School (FDS) atau sekolah sehari penuh bagi SMP negeri di Kota Mataram kembali mencuat di tahun ini. SMP negeri di Kota Mataram dianggap sudah bisa menerapkan FDS. Namun, diperlukan persiapan yang matang untuk bisa menerapkannnya dengan baik.

Kepala SMPN 9 Mataram, Imam Purwanto, S. Pd., ditemui pekan kemarin mengatakan, FDS masih dalam tahap wacana. Menurutnya, FDS cukup bagus, apalagi Kota Mataram yang sudah menjadi salah satu kota metropolitan. Selain itu Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di pemerintah Kota Mataram maupun di Pemerintah Provinsi NTB banyak yang lima hari kerja. Dengan begitu¸ hampir mirip dengan lima hari sekolah nantinya.

“Bagi kepala sekolah, pulang sekolah biasanya pukul 14.00, jadi sekali-kali sampai pukul 16.00. Siswa juga bisa berlibur sama orang tua di akhir pekan,” katanya.

Meski demikian, menurutnya penerapan FDS tidak bisa serta merta berlaku. Pihaknya perlu menyiapkan tempat ibadah yang layak bagi semua siswa, termasuk pada saat hari Jumat saat pelaksanaan Salat Jumat. Termasuk untuk makan siang siswa. “Kita rancang juga istirahatnya, tidak sekali, mungkin dua kali. Dan Kota Mataram untuk beberapa indikator layak untuk melaksanakan FDS, orang tua siswa pasti kita ajak kumpul nantinya,” kata Imam.

Baca Juga : Warga Surati Disdik Tolak Perpindahan SD Model

Kepala SMPN 12 Mataram, Mustajib, S.Pd., dihubungi pada Minggu (12/1) mengatakan, secara pribadi dan dinas, ia sangat setuju. Menurutnya, untuk alasan pribadi, dengan lima hari kerja akan ada dua hari untuk berakhir pekan. “Secara fisik, mungkin juga mental, cukup untuk refreshing. Secara dinas, selama ini, kegiatan belajar mengajar sudah berjalan hingga pukul 14.00. Berarti nambah dua jam lagi. Rasanya tidak terlalu berat untuk penyesuaian,” katanya.

Menurut Mustajib, jika FDS akan benar-benar dilakukan, diperlukan sosialisasi kepada orang tua siswa. Selain itu penyiapan penyediaan makanan di kantin bagi yang tidak membawa makanan sendiri. Sosialisasi kepada guru dan pegawai bahwa dengan kebijakan ini tidak berarti segala kebutuhan konsumsi setelah pukul 14.00 dibebankan kepada sekolah.

Baca Juga : Sekolah Swasta Dinilai Semakin Terpuruk Karena Aturan PPDB Zonasi Baru

“Secara internal, distribusi guru yang mengajar di jam siang juga diatur sedemikian rupa supaya semua sempat merasakan berdinas di jam siang. Absen face dan finger print harus di-set ulang sesuai jam pulang baru. Ini sebenarnya secara otomatis, tidak ada guru yang pulang duluan, mesti harus menunggu absen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Mataram, M Taufik mengatakan, rata-rata SD dan SMP di Kota Mataram, sebenarnya siap menerapkan Full Day School, namun pihaknya tidak akan mengambil kebijakan secara gegabah. Penerapannya harus melalui diskusi berbagai pihak terkait. “Wacana memang sudah ada dari dulu, tetapi kami masih kaji lagi,” ujarnya. (ron)

1 Comment

Leave a Reply

Live Streaming