Bantuan Telur dari OJK-BEI Berhasil Turunkan Angka Stunting di Kota Mataram

Global FM
23 Nov 2023 08:14
3 minutes reading

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi

Mataram (Global FM Lombok)- Penanganan kasus stunting di Kota Mataram secara umum memiliki progress yang sangat menggembirakan. Berdasarkan data rekap status gizi balita tanggal 20 November 2023, kasus stunting di Kota Mataram tersisa 11,98 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi mengatakan, per September 2023 angka stunting di Kota Mataram sebesar 14,76 persen. Namun dalam jangka waktu hanya kurang dari tiga bulan, penurunannya cukup signifikan.

Hal ini tak terlepas dari aksi kolaboratif Dinas Kesehatan Kota Mataram, TP PKK Kota Mataram dan pihak lainnya dalam upaya menurunkan kasus stunting di daerah ini. Termasuk bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB – Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa pemberian telur kepada sasaran atau penderita stunting.

“OJK – Bursa Efek 125 ribu butir yang langsung diberikan melalui distributor telur di Sweta. Telur didistribusikan untuk 709 sasaran,” kata Usman Hadi  kemarin.

Teknisnya adalah pihak Puskesmas mengambil telur di distributor setiap pekan. Nantinya para kader Posyandu yang akan mengambil telur-telur tersebut untuk selanjutnya diberikan kepada sasaran. Masing-masing sasaran mendapatkan dua butir telur sehari. Di mana telur akan dikonsumsi oleh penderita stunting selama tiga bulan.

“Kemarin sudah tiga bulan berjalan. Kita sudah evaluasi, alhamdulillah dari 709 sasaran itu berat badannya sudah naik,” terangnya.

Dengan pola penyaluran telur seperti ini, maka kekhawatiran salah sasaran akan bisa diminimalisir. Sebab para kader Posyandu akan datang ke rumah masing-masing sasaran untuk memberikan secara langsung kepada penderita stunting.

Usman Hadi menerangkan, pemberian telur untuk sasaran juga berasal dari Dharma Wanita dan lainnya. Sehingga aksi kolaborasi inilah yang membuat angka stunting di Kota Mataram terus menurun.

Karena melihat progres penurunan stunting yang menggembirakan, Dinas Kesehatan Kota Mataram menargetkan di akhir tahun ini, stunting di Kota Mataram bisa berkurang meniadi satu digit. Artinya persentase stunting di bawah 10 persen di akhir Desember 2023.

“Apakah kita mampu? Insya Allah mampu karena dengan pola seperti ini, menaikkan dan meninggikan badan anak itu bagus, karena terarah betul, sudah ada by name by address” tambah Usman.

Adapun jumlah total sasaran balita Posyandu di Kota Mataram sebanyak 25.875 sasaran. Jumlah sasaran yang ditimbang sebanyak 25.024 dengan data entri 96,71 persen.

Total jumlah penderita stunting di Kota Mataram berdasarkan pendataan 20 November 2023 tersisa sebanyak 2.979 orang atau 11,98 persen. Penderita wasting sebanyak 1.625 orang atau 6,53 persen serta penderita underwaight sebanyak 3.375 atau 13,57 persen.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Mataram I Gusti Bagus Bagiayasa mengatakan, setiap balita stunting akan diberikan telur sebanyak 14 butir setiap minggu oleh para kader Posyandu di masing-masing lingkungan. Kader tak akan memberikan satu tray langsung ke keluarga sasaran untuk mengurangi salah sasaran.

“Telur dalam jumlah banyak juga dikhawatirkan akan rusak sebelum habis dikonsumsi, sehingga pola pemberian 14 butir telur perminggu diterapkan. Sasaran akan menerima telur baru setiap minggu,” katanya.(ris/*)

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming