Pemprov NTB Terus Kosolidasi untuk Dukung ITDC dan Investor

Global FM
19 Mar 2019 16:03
3 minutes reading

Lalu Gita Ariadi

Mataram ( Global FM Lombok)- Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB Drs.H.Lalu Gita Ariadi, M.Si mengatakan, pihaknya di birokrasi sedang melakukan konsolidasi untuk mendukung PT.ITDC  dan Dorna selaku penyelenggara balapan MotoGP untuk memastikan event besar bisa terselenggara dengan lancar tahun 2021 mendatang. Dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah berupa penyiapan sarana dan prasarana pendukung di luar kawasan.

Lalu Gita Ariadi kepada Global FM Lombok mengatakan, pembangunan sirkuit dan badan jalannya termasuk utilitas di dalamnya menjadi kewajiban ITDC, terlebih membangun infrastruktur dasar di dalam kawasan seperti jaringan listrik, air, gas dan lainnya. “Itu sudah masuk dalam agenda ITDC. Terlebih perusahaan ini sudah mendapatkan pinjaman dari Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB),” katanya.

Ia mengatakan, dalam membangun sirkuit berstandar internasional, ITDC sejak awal sudah menjalin kerjasama dengan kontraktor asal Perancis, Vinci Construction. Diamana fasilitas dasar dilakukan oleh pihak ITDC, sementara finishing proyek dilakukan oleh Vinci selaku kontraktor yang ahli dalam membangun sirkuit standar MotoGP.

Lalu Gita mengatakan, infrastruktur di luar kawasan untuk mendukung hadirnya KEK Mandalika dan sirkuit MotoGP dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Misalnya pembenahan Lombok International Airport (LIA) dan perpanjangan runway bandara untuk memaksimalkan kelancaran arus transportasi udara. “

“Dengan kedatangan kargo berisi semua properti MotoGP, tentu membutuhkan bandara yang standar, pembenahan bandara itu kan urusan pemerintah,” katanya.

Semua pihak memang sedang bergerak untuk menyiapkan kelancaran proyek pembangunan KEK Mandalika dan sirkuit di dalamnya. Untuk mengantisipasi meningkatkan jumlah kunjungan pada saat event MotoGP sedang berlangsung tahun 2021 mendatang, jajaran PT.Angkasa Pura serta Kementerian Perhubungan sedang menyusun sistem untuk mengantisipasinya.

Di kawasan KEK Mandalika, dibutuhkan juga rumah sakit berstandar internasional untuk mendukung event MotoGP. Tidak hanya untuk mengantisipasi potensi emergensi bagi para pembalap yang sedang berlaga, namun untuk melayani pasien-pasien umum dari kalangan penonton yang memadati areal tersebut.

Rumah sakit yang berstandar tidak hanya digunakan pada saat event balapan, namun untuk mendukung pariwisata di kawasan Mandalika dan sekitarnya. Karena setiap tahun akan banyak event-event besar yang terkonsentrasi di kawasan yang sedang naik daun tersebut.

“Hadirnya rumah sakit di sana, bukan hanya untuk mendukung event MotoGP, namun untuk mendukung event lainnya seperti agenda Marathon yang secara rutin digelar disana, “ujarnya.

Selain membangun sirkuit, Vinci Construction juga akan membangun sejumlah fasilitas penunjang pariwisata seperti kawasan perhotelan dan konvensi. Kabarnya kontraktor itu membutuhkan dana sampai belasan triliun untuk membangun semua fasilitas tersebut. Investasi jumbo tersebut tak terlepas dari potensi besar yang dimiliki oleh KEK Mandalika dan masa depan wisata yang cerah.

Bagaimana soal lahan? Menurut Gita Ariadi, lahan yang dibutuhkan oleh sirkuit MotoGP sedang berproses. Sehingga tak ada lagi lahan yang tidak berstatus clear and clean. “Kalau lahan itu menjadi tugas ITDC untuk memastikan lahan yang akan diminati oleh investor. Sama halnya dengan lahan sirkuit, prosesnya sedang dilaksanakan,” katanya.

Soal serapan tenaga kerja, Lalu Gita memastikan bahwa banyak tenaga kerja yang akan terserap di KEK Mandalika. Selain di dalam kawasan sirkuit yang membutuhkan tenaga kerja sampai tujuh ribu orang, juga tenaga kerja di kawasan perhotelan dan konvensi yang akan memenuhi kawasan itu. “ Kalau hotel, setiap satu kamar membutuhkan pekerja sekitar 1,5 orang. Tinggal dikalikan, berapa ribu kamar yang tersedia di sana nanti, tentu ada ribuan karyawan lokal yang akan terserap.(ris)

No Comments

Leave a Reply