Warga Pondok Perasi Mulai Tidur di Tenda

Global FM
21 Dec 2019 13:16
3 minutes reading
Suasana di dalam tenda pleton sebagai tempat tinggal sementara warga Pondok Perasi selama Huntara selesai dibangun, Jumat, 20 Desember 2019. Sudah 40 KK pindah ke tenda sementara tersebut. Ada pun dari sebagian warga masih tetap bertahan di rumahnya yang menjadi lahan sengketa. (Global FM Lombok/viq)

Mataram (Global FM Lombok) – Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) RT 08 Lingkungan Pondok Perasi sudah menempati tenda di area relokasi seluas 80 are sejak Kamis (19/12) malam. Perpindahan warga ke area relokasi itu dibantu oleh pemerintah kota Mataram, perabot rumah tangga dan lainnya yang perlu  diamankan warga.

Usai menyambangi warga Pondok Perasi, Jumat, 20 Desember 2019 pagi kemarin, Asisten II Bidang Perekonomian dan Administraasi Pembangunan Setda Kota Mataram, H. Mahmuddin Tura mengatakan, lahan warga Pondok Perasi pada Sabtu, 21 Desember 2019 harus dikosongkan.

Pemilik lahan akan melakukan penggusuran pada hari Senin, 23 Desember 2019. “Pemilik lahan sudah menginfokan, area sengketa itu harus kosong pada hari Sabtu. Makanya kita mobilisasi peralatan untuk angkut barang-barang penting milik warga di rumahnya untuk dipindahkan ke lokasi tenda sementara,” jelas Mahmuddin.

Selama proses pemindahan barang, Pemkot Mataram bersama dinas terkait sudah berkoordinasi memberikan bantuan mobil jenis pick up dan truck untuk warga memobilisasi barangnya. “Kita sudah lakukan dari tadi malam (Kamis), kita akan drop langsung di tenda,” jelas Mahmuddin.

Sejak pagi Kamis sampai pagi Jumat kemarin jelas Mahmuddin,  ada 40 KK dari160 jiwa sudah menempati tenda sementara di lokasi Lingkungan Bekicot. Dari kepindahan itu, warga sebelumnya diimbau untuk eksodus ke Rumah Susun Sewa Sederhana di Mandalika dan Selagalas. “Sejauh ini, belum ada ke rusunawa. Awalnya banyak mau ke Rusunawa, tapi berubah pikiran,” katanya.

“Mereka kira akan bisa mengkavling di rusunawa, tapi tidak bisa kita jamin. Karena kan lokasinya terbatas dan rencana kita akan tempatkan di aula rusunawa itu,” jelasnya. Pemkot pun, sejak Jumat kemarin sudah bekerja menyiapkan hunian sementara untuk warga Pondok Perasi di eks SMPN 6 Mataram. “Dari kemarin, kita (pemerintah) sedang menyiapkan huntara itu,” jelasnya.

“Sebentar lagi pasti jadi, kita sudah mulai pasang pondasinya dulu dalam seminggu ini. Baru kemudian kita pindahkan warga ke sana,” jelasnya. Sampai hari ini jelas Mahmuddin, ada  11 tenda family dan dua tenda besar (pleton) sudah dibangun milik BPBD Kota Mataram. “Kita punya tenda family 20 unit. Nanti itu bisa menampung 40 KK dan 2 tenda pleton untuk menampung 40 KK juga. Sementara Huntara jadi, bisa ditampung di sana dulu,” imbuhnya.

Salah satu warga Pondok Perasi, Sholihin menjelaskan, Pemkot Mataram harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik dari kamar mandi, tempat salat, dan lokasi berjemur. “Dan satu lagi, Pemkot harus menyiapkan tempat produksi pindang dari warga di lokasi ini. Warga Pondok Perasi kan banyak ibu-ibu menjadi penjual pindang. Dan ini membutuhkan tempat membuang limbah dan kebutuhan produksi lainnya,” katanya.

Ia akan tetap tinggal di tenda sementara ini sampai rencana pembangunan Rusunawa di Lingkungan Bintaro jadi. “Saya akan tetap tinggal di sini, sebelum jadi Rusunawa itu. Saya bersama keluarga akan tetap di sini,” jelasnya. Ia pun berharap, komitmen Pemkot Mataram harus bisa ditepati untuk menyelamatkan keberadaan warga Pondok Perasi. (viq)

No Comments

Leave a Reply