Dinas Anggap Wajar Retakan di Jembatan Lendang Galuh

Global FM
8 Jan 2020 13:33
2 minutes reading
Ilustrasi Jalan Jembatan Retak (Global FM Lombok/pxhere)

Tanjung (Global FM Lombok) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menganggap hasil akhir proyek jembatan Lendang Galuh, Desa Sokong sudah bagus. Sebaliknya, keretakan pada beberapa bagian jembatan dianggap wajar akibat dari cuaca ekstrem.

Sekretaris Dinas PUPR KLU, sekaligus mantan Kabid Bina Marga yang menangani Jembatan Lendang Galuh, Kahar Rizal, ST., kepada wartawan Selasa (7/1) mengatakan, pihaknya sudah turun melihat kondisi jembatan pascahujan lebat tanggal 1 Januari lalu. Proyek itu sudah diserahterimakan kepada Pemda dengan ketentuan yang melekat, yakni pemeliharaan selama 6 bulan.

“Kalau kita lihat jembatan lendang Galuh ini, hasil pekerjaannya sudah bagus. Secara visual semua sudah memenuhi spesifikasi pekerjaan. Cuma karena terjadinya hujan besar tanggal 1 Januari kemarin, menyebabkan adanya kerusakan itu. Jadi ada retak-retak,” ungkap Kahar Rizal.

Baca Juga : Baru Dibangun, Jembatan Dikeluhkan Warga

Sebagai pejabat teknis, Kahar menganggap hal tersebut wajar terjadi. Sebab kata dia, sarana transportasi yang rusak akibat faktor alam tidak hanya di jembatan Lendang Galuh, tetapi juga tempat lain. Sebut saja, Jembatan Dusun Gondang Timur – Sembaro yang ikut terdampak hujan lebat.

Rizal menekankan, perbaikan jembatan Lendang Galuh sudah dikomunikasikan dengan pihak kontraktor. Sesuai mekanisme, kontraktor akan bertanggung jawab selama 50 hari kerja untuk memelihara jembatan apabila terdapat kerusakan.

“Karena ini ‘kan masih dalam masa pemeliharaan selama 50 hari. Dan kami sudah melakukan koordinasi dengan rekanan pelaksana juga. Dan sepakat itu akan tetap menjadi tanggung jawabnya untuk memperbaiki,” ucapnya.

Baca Juga : Proyek Jembatan Tampes Lombok Utara Mangkrak

Menurut Kahar, kontraktor telah diminta untuk memantau jembatan selama masa pemeliharaan. Setiap kerusakan yang muncul harus ditangani dengan cepat.  Ia menganggap, kontraktor lokal selaku pelaksana memiliki komitmen yang bagus dalam pekerjaannya. Dalam diskusi dengan dinas, kontraktor bersiap turun lapangan dan melakukan perbaikan pada titik yang dianggap rusak.

“Saya kira sudah tidak ada masalah, karena memang pemborongnya juga siap bertanggung jawab. Ya tinggal diperbaiki tidak ada masalah. Selain Lendang Galuh, ada juga jembatan di Gondang timur. Sebenarnya pengerjaannya tidak apa-apa, spesifikasi sudah terpenuhi. Itu pun pemborong siap untuk memperbaiki,” tandasnya. (ari)

1 Comment

Leave a Reply