Harga Cabai Melonjak Tak Bisa Diintervensi

Saeful Huna
17 Jan 2020 08:35
3 minutes reading
Nurhayati, pedagang sayuran di Pasar Mandalika menunjukkan cabai miliknya. Anomali cuaca menyebabkan stok cabai di tingkat pengepul menipis. Dampaknya harga cabai melonjak drastis menjadi Rp50 ribu – Rp65 ribu/kg. (Global FM Lombok/cem)

Mataram (Global FM Lombok) – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kota Mataram,melonjak drastis. Minimnya stok dinilai jadi pemicu. Dinas Perdagangan belum mampu mengintervensi kondisi tersebut.

Komodoti cabai umumnya mengalami kenaikan. Cabai rawit sebelumnya Rp30 – 35 ribu menjadi Rp50 ribu/kg. Cabai merah besar Rp40 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu/kg. Demikian pula, cabai keriting mencapai Rp30 ribu/kg.

Kenaikan harga cabai ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, H. Amran M. Amin ditemui di kantornya, Kamis (16/1) dipicu oleh anomali cuaca. Kondisi ini mengakibatkan stok di tingkat pengepul berkurang. Sementara, kebutuhan akan salah satu bumbu dapur tersebut terus meningkat setiap harinya. Praktis, harga di tingkat pengepul maupun pengecer meningkat. “Informasinya karena anomali cuaca,” kata Amran.

Baca Juga : Harga Ayam, Tomat, Cabai dan Bawang Naik Signifikan

Pantauan harga di Pasar Mandalika ucap Amran, harga cabai rawit kisaran Rp50 ribu/kg. Cabai merah Rp40 ribu dan cabai merah keriting Rp30 ribu/kg. Tingginya harga cabai dikhawatirkan menyebabkan tingginya inflasi.

Langkah dilakukan untuk menekan harga adalah menyampaikan secara berjenjang termasuk ke tim satgas pangan. Saran dari satgas pangan akan dikerjakan terhadap temuan – temuan di lapangan. “Sudah kita laporkan ke TPID dan Satgas Pangan,” ucapnya.

Minimnya stok cabai di pasar yang disinyalir banyak dikirim ke luar daerah sampai saat ini, belum diketahui informasi secara detail. Amran melihat bahwa kondisi cuaca di Pulau Lombok dan Jawa tidak jauh berbeda. Peluang untuk mengirim cabai lokal ke Pulau Jawa kecil kemungkinan.

Bagaimana intervensi jangka panjang agar setiap tahun harga cabai stabil? Disampaikan, umumnya kenaikan harga terjadi pada moment perayaan hari besar keagamaan. Untuk mengekstensifikasi petani tidak bisa diintervensi lebih jauh. Sebab, jadwal penanaman cabai tidak bisa dilakukan secara serentak.

Baca Juga : Stabilkan Harga Cabai, Pemerintah Pusat Hanya Menunggu Waktu Panen Tiba

“Lihat gelagat apa ditanam petani. Ndak bisa kita atur jadwal tanam mereka,”ujarnya. Kenaikan harga dirasakan langsung oleh Nurhayati, pedagang sayur di Pasar Mandalika. Dia menjual cabai rawit Rp60 ribu – Rp65 ribu/kg. Cabai yang diambil di pengepul Rp55/kg.

Harga cabai setiap hari terus naik. Dia tidak mengetahui detail penyebabnya. Kabarnya, tanaman cabai milik petani banyak yang rusak, sehingga stok di pengepul menipis. “Baru kemarin saya beli Rp50 ribu/kg. Di pengepul naik lagi jadi Rp55 ribu/kg,”demikian kata dia. (cem)

MELONJAK –

1 Comment

Leave a Reply

Live Streaming