Mataram (Global FM Lombok)- Beras sejahtera (rastra) atau yang dulu dikenal dengan raskin didistribusikan oleh Perum Bulog NTB kepada warga yang kurang mampu. Namun persoalan lama kembali dikeluhkan yaitu masih adanya rastra yang berkualitas buruk. Meski demikian, beras tersebut tetap dikonsumsi oleh warga penerima daripada tidak ada sama seklai.
Hal itu disampaikan oleh anggota komisi V bidang kesejahteraan rakyat DPRD NTB TGH Muammar Arafat kepada wartawan disela melakukan kegiatan reses di sejumlah desa di Lombok Barat pekan ini. Muammar Arafat menerima keluhan dari masyarakat terkait dengan rastra tersebut bersamaan dengan sejumlah permintaan masyarakat terkait dengan pembangunan daerah.
Sebelumnya, Kepala Bidang OPP Perum Bulog Divre NTB, Muh. Ramadhan mengatakan, Perum Bulog terus berusaha meminimalisir keluhan masyarakat penerima Rastra. Sebanyak 1.405 ton beras medium yang akan didistribusikan di reprocessing atau proses ulang.Perum Bulog Divre NTB melibatkan puluhan pekerja untuk proses ulang beras-beras yang dimasukkan sejak Agustus-September 2016 ini.
Tahun ini muncul keluhan dari penerima Rastra, beras merah, dan berdebu, tidak dipungkirinya. Hal tersebut akibat penyimpanan beras melebihi masa penyimpanan beras ideal. Beras-beras yang masuk ke Bulog akhir tahun 2016 lalu, seharusnya akan didistribusikan pada awal tahun 2017. Namun pemerintah terlambat merilis by name by address penerima Rastra. Sehingga beras-beras tersebut tertahan dan didistribusikan baru pada April 2017.(ris)
No Comments