Mataram (Global FM Lombok)- Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram terpaksa cuti lantaran tidak ada perpanjangan pembayaran SPP yang diterapkan oleh pihak kampus. Aturan ini baru diberlakukan pada pembayaran SPP semester pertama yang berakhir pada 3 Februari lalu. Ratusan mahasiswa beberapa kali menuntut ada kelonggaran dari pihak kampus, namun sampai sekarang permintaan itu tidak bisa dipenuhi.
Salah seorang mahasiswa semester V jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah, Supratman di kampus IAIN, Rabu (22/3) mengatakan, sampai sekarang ini ia belum mengurus cuti ke akademik. Hal itu karena ia masih berharap ada perubahan kebijakan dari pihak kampus meski itu hanya dua hari. Mahasiswa asal Kabupaten Sumbawa ini mengaku terlambat membayar SPP lantaran telat kembali ke Mataram akibat terjadi bencana banjir yang menerjang kabupaten Sumbawa beberapa bulan lalu. Di samping itu, ia mengklaim bahwa SK rektor terkait batas pembayaran SPP terbit tanggal 9 Januari. Waktu yang menurutnya singkat untuk mendapatkan uang biaya SPP.
“Pamplet (pemberitahuan batas pembayaran semester) itu ditempel pas orang mau selesai ujian akhir keluarnya bulan. Keluar SK rektor juga tanggal 8 itu. Coba dicek itu ada. Saya termasuk yang cuti. semester 5, semester 6 sebenarnya tapi karena dicuti paksa tidak jadi naiknya karena telat bayar karena telat balik dari Sumbawa karena Sumbawa kan bencana kemarin-kemarin. Mereka juga tidak memperhatikan kalau kita juga dari anak buruh tani susahnya kita mencari uang”,katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Perlengkapan Administrasi IAIN Mataram, Amir Aziz menyebutkan, jumlah mahasiswa IAIN yang terlambat membayar SPP hingga batas pembayaran pada 3 Februari lalu sebanyak 309 orang. Namun, sampai sekarang ini yang telah mengurus cuti ke akademik baru sebanyak 152 orang. Sementara sisanya belum ada kejelasan. Ia mengatakan, sebelum adanya aturan tidak adanya perpanjangan pembayaran SPP ini diberlakukan, pihak kampus sudah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa. Salah satunya melalui pamplet yang ditempel di akademik.
“Pembayaran SPP juga sekarang kerjasama dengan 4 bank. Tidak seperti sebelumnya yang cuma 1 bank. Jadi sangat memudahkan mahasiswa. Kita sudah komitmen 2017 tidak boleh lagi telat bayar. Kalau telat harus cuti tapi pelayanan seperti konsultasi proposal itu tetap diberikan”,katanya. (dha)-
No Comments