Mataram (Global FM Lombok)-Komisi III bidang energy DPRD NTBmenyoroti soal rasio elektrifikasi untuk warga NTB pada 2013 yang mencapai 64,43 persen dari target 52 persen. Selain itu cakupan air bersih untuk seluruh masyarakat juga menjadi catatan tersendiri. Kedua persoalan mendasar ini harus menjadi perhatian pemerintah pada tahn 2014.
Hal itu disampaikan sekretaris komisi III DPRD NTB Nurdin Ranggabarani dalam rapat paripurna penyampaian komisi-komisi terhadap LKPJ Gubernur NTB tahun 2013 yang berlangsung di gedung DPRD NTB Rabu (14/5). Menurutnya, sampai dengan saat ini, masih terdapat sekitar 50,25% penduduk NTB yang belum menikmati listrik. Khususnya di desa-desa yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN.
Ke depan, desa-desa dalam kataegori seperti inilah yang seharusnya mendapat prioritas utama dalam penganggaran APBD Provinsi NTB, sehingga program Desa Mandiri Energi (DME) dan terpenuhinya angka Ratio Elektrifikasi (RE) yang lebih baik dapat kita capai.
Terhadap cakupan air bersih, Komisi III DPRD NTB meminta kepada Pemerintah Provinsi NTB agar ketersediaan cakupan air bersih dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan. Mengingat hingga saat ini, masih terdapat sekitar 32 persen penduduk NTB, yang belum dapat menikmati air bersih. Sementara kebutuhan air bersih bagi masyarakat kita merupakan hak yang fundamental.
“Beberapa hal yang telah dilakukan melalui APBD NTB 2013 yang lalu, seperti pembangunan sumur bor di beberapa titik, beberapa diantaranya hanya menjadi monumen yang terbengkalai, karena tidak dapat berproduksi. Sementara pembangunan Sumur Bor dimaksud tentu dihajatkan bagi ketersediaan cakupan air bersih bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. “ kata Nurdin.
Terhadap permasalahan ini, dia meminta Dinas tekhnis terkait untuk melakukan pendataan ulang terhadap beberapa sumur bor yang telah dibangun, namun belum berproduksi, untuk dapat segera ditangani hingga mampu memberi manfaat bagi masyarakat setempat.(ris)
No Comments