Mataram (Global FM Lombok)- Badan Urusan Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Persatuan Bangsa-Bangsa atau UNESCO akan melakukan evaluasi terhadap gunung Rinjani ketika sudah ditetapkan sebagai geopark dunia. Evaluasi itu akan dilakukan setiap tiga tahun untuk memastikan bahwa situs-situs geologi maupun kelestarian lingkungan geopark tersebut terjaga dengan baik. Jika ditemukan kerusakan, status geopark tersebut bakal dicabut oleh UNESCO.
Hal itu dikatakan wakil pemimpin redaksi harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy dalam acara seminar nasional Keindahan dan Potensi Rinjani sebagai Geopark Dunia di Mataram Kamis (28/01). Ia mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, kerusakan hutan di Taman Nasional Gunung Rinjani mencapai 22 persen. Selain itu, persoalan klasik yang masih terjadi di Rinjani adalah persolan sampah.
Ia berharap, pemerintah daerah selaku pihak yang langsung mengelola Rinjani bisa bertanggung jawab dan menjaga kelestarian alam Rinjani sehingga status Geopark yang telah disandang itu tidak dicabut UNESCO.
“Informasi yang saya punya, Geopark itu kalau sudah masuk dalam UNESCO akan ditinjau selama tiga tahun sekali. Jangan sampai nanti setelah dievaluais ternyata tidak memenuhi janji-janji atau malah kerusakan terjadi terus. Jadi UNESCO evaluasi dan kehormatan itu dicabut dari kita’, katanya.
Menurutnya, persiapan gunung Rinjani menjadi salah satu geopark dunia sudah semakin matang. Penetapan itu diperkirakan akan dilakukan tahun 2016 ini setelah tim dari UNESCO melakukan penilaian kembali pada Akhir Maret lalu. Selain itu, hal terpenting yang harus dilakukan oleh Pemda menurutnya adalah bagaimana agar keberadaan geopark Rinjani tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarkat. Masyarakat , katanya harus merasa memiliki, memelihara dan ikut bertanggung jawab terhadap Rinjani. (irs)-
No Comments