Mataram (Global FM Lombok)- Wakil gubernur NTB H.Muhammad Amin mengatakan, tidak menutup kemungkinan pemerintah daerah akan mengandalkan tenaga pawang hujan untuk mengantisipasi guyuran hujan pada puncak acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di KEK Mandalika Lombok Tengah pada 9 Februari mendatang. Hal itu karena berdasarkan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari ini.
Kepada Global FM Lombok, di kantor gubernur NTB usai rapat persiapan HPN Selasa (2/01), wakil gubernur NTB H.M.Amin mengatakan, untuk sementara hujan tersebut akan diarahkan ke lokasi yang lain sehingga tidak berada di lokasi HPN. Penggunaan tenaga pawang hujan ini, bahkan sering dilakukan di Negara-negara maju sehingga acara penting tidak diguyur hujan lebat. Hanya saja, menurutnya akan lebih baik jika kekutan magis pawang hujan ini diganti dengan doa dari para ulama atau tuan guru di Lombok.
“Karena ini musim hujan, artinya kita minta pawang itu bukan kita tidak bersyukur ada hujan. Kita lagi tidak butuh di lokasi itu. Nanti hujannya datang setelah itu. Karena sekarang lagi musim hujan dia lagi musim hujan dia butuh petani. Namanya orang pintar, kan punya orang pintar ilmu. Tuhan berikan kelebihan kepada seseorang itu kita akan manfaatkan juga kita, dia punya mungkn doanya nanti kita minta Tuan Guru”, ujarnya.
Amin menuturkan, konsep puncak acara HPN nantinya akan menggunakan ruang terbuka berlatar pesona laut dan tidak berada di dalam tenda. Karenanya, hujan diharapkan tidak turun pada saat itu.
Diketahui, persiapan acara HPN saat ini sudah mencapai 95 persen. Gawe besar insan pers nasional tersebut, diperkirakan akan dihadiri oleh presiden Jokowi dan sejumlah menteri. Selain itu, akan ada ribuan undangan dari berbagai media dan dihadiri oleh duta besar dari negera-negara di dunia. (irs)-
No Comments