PLN Janji Tak Ada Pemadaman hingga Akhir Tahun

Global FM
12 Dec 2019 10:51
2 minutes reading
Anton Sugiarto (Suara NTB/viq)

Mataram (Suara NTB) – PT PLN (Persero) Unit Wilayah NTB berjanji tidak ada pemadaman listrik menjelang akhir tahun 2019. Dalam apel siaga dan gelar pasukan, Rabu, 11 Desember 2019, PT PLN yang melibatkan 300 pasukan menyiapkan distribusi listrik menjelang tahun 2020 mendatang terus berjalan.


“Jadi hari ini kami melakukan apel siaga dan gelar pasukan, menyiapkan pasukan dalam rangka menyambut natal 2019 dan tahun baru 2020 yang melibatkan 300 pegawai yang didukung oleh mitra kerja untuk memastikan distribusi listrik tetap berjalan,” kata Senior Manager Transmisi dan Distribusi PT PLN Unit Induk NTB, Anton Sugiarto.
PLN sudah menyiapkan petugas dan standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani kesiapan menjelang akhir tahun. Kata Anton, pada akhir tahun ini PT PLN sudah berupaya tidak akan melakukan pemadaman. “Kita berusaha memelihara itu. Kita juga upayakan terencana, mulai dari sisi pembangkitan, penyaluran transmisi, maupun sisi distribusi,” jelasnya.

Hujan disertai angin kerap menyebabkan pohon roboh  dan menimpa jaringan aliran listrik. Untuk itu jelas Anton, PT PLN akan melakukan kegiatan preventif. “Itu akan dilakukan dan distandarkan juga dengan pendekatan sama penduduk. Kalau ada pohon-pohon yang rawan roboh, kita dekati penduduk untuk rela ditebang,” tegasnya.

“Itu kita lakukan demi keandalan pasokan listrik. Kita akan meningkatkan dari sisi penyaluran, pembangkitan dan distribsi,” katanya. Selama masa siaga yang sudah ditetapkan, PLN sudah menetapkan dari tanggal 8 Desember hingga 8 Januari 2019. “Selama itu tidak ada pemadaman. Akan diusahakan. Di satu sisi juga ini akan mengurangi pemadaman,” paparnya.

“Jadi kita berupaya maksimal melakukan upaya preventif ini, serempak juga ke Pulau Sumbawa,” jelasnya.

Dari sisi marginnya untuk kota Mataram jelas Anton, keberadaan PT Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker Mataram dan PLTU Jeranjang, Lombok Barat sebanyak dua unit ini cukup membantu retribusi listrik untuk wilayah Mataram.


“Dua unit ini cukup membantu pemasokan listrik, dari sisi keandalan jaringan, tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB), dan tim pemeliharaan jaringan juga ikut berkolaborasi melakukan persiapan sampai tanggal 18 Desember ini,” jelasnya.

Untuk titik rawan terjadinya putus aliran listrik kata Anton, hampir semua wilayah di NTB ada kerawanan pohon tumbang. “Ini meratalah kerawanan ini. Kalau di jaringan distribusi kanminimal tingginya capai 2,5 meter untuk atas, bawah,d an samping. Kalau untuk transmisi itu tingginya 6-7 meter, tegangan yang kuat butuh jarak yang tinggi,” papar Anton. (viq)

No Comments

Leave a Reply