Dua Dusun di Sambelia Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Jiwa Mengungsi

Global FM
24 Feb 2020 09:06
3 minutes reading
Banjir bandang yang menerjang Dusun Malembo dan Dusun Mentareng Kecamatan Sambelia, Minggu (23/2) (Global FM Lombok/SAR Mataram)

Selong (Global FM Lombok) – Akibat cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya banjir bandang wilayah Kecamatan Sambelia, Minggu (23/2). Tepatnya di Dusun Melempo dan Dusun Mentareng Desa Obel-Obel sekitar pukul 16.00 wita. Sementara sekitar 250 jiwa dari 59 KK hingga malam kemarin dikabarkan mengungsi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Rusnan, membenarkan bencana banjir tersebut. Dikatakannya, BPBD Lotim menerima laporan terjadinya bencana banjir bandang tersebut sekitar pukul 16:30 Wita. Namun sejauh ini, korban jiwa dan luka-luka nihil dan sebanyak 250 jiwa dari 59 KK mengungsi. “Kami sedang berada di lokasi banjir. Pendataan atau asesment masih terus kita lakukan,”terangnya.

Dikatakan Lalu Rusnan, penyebab dari banjir bandang ini dikarenakan curah hujan yang cukup intens selama satu minggu terakhir. Bahkan dalam beberapa hari kedepan diprediksi intensitas hujan masih berlangsung baik dengan skala rendah, sedang, tinggi di wilayah Kabupaten Lotim. “Air sungai juga meluap sehingga menggenangi pemukiman warga,”jelasnya.

Baca Juga : Teluk Kombal Dilanda Banjir Rob

Dalam insiden banjir bandang ini, BPBD Lotim sudah menerjunkan TRC dan TSBD dengan fokus utama melakukan evakuasi dan penyelamatan. Termasuk melakukan pemasangan tenda pengungsi sebanyak tiga buah yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat selain logistik makanan. Kendala yang dihadapi berupa jarak tempuh Kecamatan Sambelia dengan Kota Selong cukup jauh.

Banjir bandang yang menerjang Dusun Malembo dan Dusun Mentareng Kecamatan Sambelia, Minggu (23/2).

Ditambahkan bahwa mengingat cuaca ekstrem masih akan terus berlangsung dalam beberapa hari kedepan, diimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat mengantisipasi akan potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung serta kilatan petir yg dapat terjadi. Ia mengajak masyarakat untuk secara aktif dan mandiri melakukan pembersihan di lingkungan masing-masing untuk meminimalisir segala dampak yang terjadi. “Air menggenangi rumah warga hingga lutut,”terang Lalu Rusnan.

Baca Juga : Banjir dan Longsor Mengancam Sumbawa

Sementara, Dandim 1615 Lotim, Letkol. Inf. Agus Prihanto Donny, S.Sos, mengungkapkan bahwa personel dari Koramil Sembelia sudah stanby di lokasi untuk melakukan pemantauan dan evakuasi. “Benar terjadi di Sambelia. Kita masih melakukan pemantauan dan pendataan,”terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, Drs. H.M. Juaini Taofik, MAP, menyampaikan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD ke Lokasi. Ia berharap dampak dari banjir ini tidak terlalu meluas.

Baca Juga : Terputus Akibat Banjir, Gubernur Minta Balai Jalan Percepat Dibangunnya Jembatan Sementara di KLU

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik mengatakan sejauh ini tidak ada korban dan kerusakan infrastruktur jalan maupun jembatan, dilaporkan ada satu rumah rusak dan saat ini air sudah surut. Hanya saja masyarakat khawatir ada banjir susulan sehingga masyarakat saat ini dalam kondisi waspada.

Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy, kata Khalik juga sudah berada di lokasi. Dari laporan yang diterima BPBD, dampak banjir tidak terlalu parah namun perlu ditangani segera seperti pipa-pipa air minum yang hanyut. “Kampung Malempo ini yang dibantu penuh oleh KH Yusuf Mansur dulu waktu gempa,”terang Khalik. (yon)

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming