Mataram (Global FM Lombok)-Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Mataram melakukan pengawasan terhadap hewan kurban. Petugas Dinas PKP melakukan pemeriksaan hewan kurban dan ditemukan beberapa hewan kurban yang terkena penyakit flu, diare dan pink eye.
Demikian disampaikan Kepala Dinas PKP Kota Mataram H. Mutawalli kepada Global FM Lombok Senin (29/9) usai memeriksa hewan kurban. Ia mengatakan, hewan kurban yang terkena penykit, langsung diberikan pengobatan. Selain pemeriksaan terhadap penyakit, Dinas PKP juga memeriksa bagian luar dari hewan tersebut seperti kulit, tanduk dan gigi.
Selain itu, Dinas PKP Kota Mataram menyarankan kepada masyarakat yang akan memotong hewan kurban agar tidak memberikan anti boitik kepada hewan kurban pada H-3 atau H-2. Pasalnya, hal tersebut bisa membahayakan bagi para konsumen. Sebaiknya anti biotic diberikan pada H-7 pemotongan.
“Tanduknya, giginya lalu kulitnya apa sempurna atau tidak. Itu dulu yang dilihat dari sisi luar. Kemudian penyakit seperti tadi yang kita lihat ada yang berair matanya lalu ada yang kena pilek, itu langsung dikasi perlakukan. Yang seperti ini dilihat oleh teman-teman. Mudah mudahan H-1 sudah sehat” kata Mutawalli.
Ia mengatakan, Dinas PKP akan memberikan pembinaan kepada masyarakat yang akan memotong hewan kurban. Dinas PPK bersedia memeriksa hewan kurban masyarakat yang ingin diperiksa hewan kurbannya, karena Dinas PKP mempunyai sebanyak 70 tim pemeriksa hewan kurban di Kota Mataram.
Diprediksikan jumlah hewan kurban yang akan dipotong pada tahun ini akan mengalami peningkatan 5 sampai 10 persen dari jumlah tahun lalu. Karena berdasarkan data yang dimiliki Dina sPKP Kota Mataram pada tahun lalu jumlah hewan kurban yang dipotong yaitu sebanyak 669 ekor sapi dan 2467 ekor kambing.(ris/azm)-
No Comments