Mataram (Global FM Lombok)- Jumlah warga penerima bantuan pangan non tunai di Kota Mataram lebih dari 25 ribu orang. Namun, jika ada warga tidak mampu belum terdata, maka pihak kelurahan bisa melakukan perbaikan. Sementara, jika ditemukan warga mampu yang masuk kedalam data penerima bantuan bisa diusulkan kepada walikota Mataram agar dikeluarkan dari data penerima.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disosdukcapil) Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik kepada Global FM Lombok Kamis (23/02) di Mataram. Ia mengatakan, dari 45 kota di Indonesia, Kota Mataram menjadi salah satu pilot project pembagian beras sejahtera menggunakan kartu. Penggunaan kartu ini agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
Sementara untuk kabupaten lain di NTB lanjut Khalik, masih tetap menggunakan system manual. Dimana, bantuan tersebut langsung diberikan kepada warga penerima. Jika pelaksaan program ini berjalan lancar maka akan diusulkan agar kabupaten lain juga menggunakan kartu. Pemprov NTB juga harus memastikan kesiapan pemerintah daerah setempat dalam pembagian bantuan dengan menggunakan kartu.
Pemerintah akan terus memperbaharui data penerima bantuan. Karena jika ada yang meninggal maka bisa diganti dengan warga yang berhak menerima. Karena ia mengakui, ada masyarakat yang mampu masih terdata menjadi penerima bantuan. Sehingga, hal tersebut menjadi catatan pemerintah agar diganti.(azm)-
No Comments