Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK NTB Beri Edukasi Kepada Mantan PMI dan Penyandang Difabel di Bima

Global FM
30 Mar 2024 10:38
3 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok)-

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai kegiatan edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat termasuk penyandang difabel atau disabilitas agar memiliki kemandirian dan dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Kepala OJK Nusa Tenggara Barat (NTB) Rico Rinaldy dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Edukasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas di Kota Bima, Selasa 26 Maret 2024 menegaskan pentingnya pemahaman dan keterampilan keuangan yang baik sebagai kunci untuk membangun fondasi finansial yang kokoh dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Literasi keuangan adalah keterampilan hidup esensial yang harus dimiliki oleh setiap individu. Dengan literasi keuangan yang kuat, kita mampu membuat keputusan yang bijak, mengelola risiko, dan merencanakan masa depan yang lebih stabil. Mari bersama-sama mengangkat standar keuangan pribadi dan mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera di Provinsi NTB,” kata Rico.

Kegiatan edukasi keuangan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesos Setda Kota Bima Alwi Yasin, Analis Senior Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan OJK Grani Ayuningtyas Harmani serta diikuti oleh 515 peserta yang merupakan penyandang disabilitas.

Alwi Yasin dalam sambutannya menyampaikan bahwa edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh OJK merupakan agenda penting bagi semua kalangan termasuk bagi penyandang disabilitas untuk mandiri secara finansial.

“Hari ini, melalui kegiatan ini, tidak hanya memberikan pelajaran, tetapi juga memupuk rasa percaya diri dan kemandirian. Saya yakin, dengan akses yang setara terhadap pendidikan keuangan, kita akan mampu membangun masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberdayakan setiap individu, tanpa terkecuali, untuk meraih kesuksesan finansial,” kata Alwi.

Rangkaian kegiatan edukasi keuangan di NTB dilanjutkan dengan kegiatan edukasi keuangan bagi mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pendamping PMI di Kabupaten Bima pada 27 Maret 2024.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh Plh. Sekda Kabupaten Bima, Putarman, dan Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat Noerman Adhiguna serta diikuti oleh 580 peserta pendamping PMI.

Para peserta dibekali materi terkait Pengenalan OJK, Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal, materi Pengenalan Industri Jasa Keuangan serta Produk dan Layanan Jasa Keuangan, dan materi Perencanaan Keuangan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta terkait produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dan keterampilan merencanakan dan mengelola keuangannya serta keterampilan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan dengan baik.

Materi Pengenalan Keuangan Syariah juga disampaikan dalam rangka mendukung Gebyar Ramadhan Keuangan (GERAK) Syariah yang berlangsung selama bulan Ramadan 2024.

Selain itu, tersedia booth dari Industri Jasa Keuangan di lokasi kegiatan sebagai infrastruktur untuk mempermudah masyarakat mengakses produk dan layanan jasa keuangan pada saat kegiatan edukasi berlangsung.(r)

No Comments

Leave a Reply