Mataram (Global FM Lombok)- Dinas Kesehatan Provinsi NTB mengupayakan adanya pengolahan limbah medis di dalam daerah. Dengan adanya pengolahan limbah medis ini, akan mengurangi biaya pengiriman ke luar daerah. Karena selama ini, limbah medis yang dihasilkan di Provinsi NTB dikirim ke Surabaya.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi kepada Global FM Lombok di Mataram. Ia mengatakan, limbah medis yang dihasilkan dalam sehari di masing-masing rumah sakit berbeda-beda. Salah satu contohnya di RSUP NTB, dalam sehari menghasilkan 100 kg limbah. Sementara untuk puskesmas, limbah medis yang dihasilkan minimal yaitu 50 – 100 kg perbulan. Biaya pengiriman untuk limbah medis yaitu sebesar Rp 31 ribu per kg.
“ Yang jadi acuan kita adalah pengelolaan sampah medis di Filipina, itu yang kita jadikan pedoman. Mirip-mirip dengan kita. Prototipe yang ingin kita contoh sudah ada, lokasi juga. kita sudah bicara dengan LHK dengan harapan ini akan mengurangi beban pembiayaan,” kata Nurhandini Eka Dewi, Selasa (30/10)
Dinas Kesehatan Provinsi NTB akan berupaya agar pengolahan limbah medis di daerah ini bisa terealisasi tahun 2019 mendatang. Karena di Provinsi NTB terdapat sebanyak 33 rumah sakit dan 169 unit puskesmas. Selain bisa mengurangi biaya pengiriman, keberadaan limbah medis juga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Direncanakan, limbah medis tersebut akan diolah menjadi arang.
Nantinya lanjut Eka, lokasi pengolahan limbah medis ini akan ditempatkan secara terpisah di tempat pengolahan akhir sampah di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.(azm)-
No Comments