Giri Menang (SGlobal FM Lombok) – Sekitar 60 truk bermuatan sapi asal Bima yang rencananya akan dikirim ke Pulau Jawa, hingga Minggu (21/5) masih tertahan di Pelabuhan Gili Mas, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lombok Barat sejak beberapa hari terakhir. Hampir sepekan puluhan truk bermuatan sapi itu telantar di Pelabuhan Gili Mas.
Mereka telah meminta bantuan ke pemerintah provinsi untuk percepat pengangkutannya, karena khawatir merugi. Sejauh ini sudah ada 50 truk yang sudah diangkut sedangkan sekitar lebih dari 60 truk belum diangkut. ‘’Sudah ada mobil pengangkut sapi yang berangkat, sekitar 50 mobil. Sedangkan yang masih antre (belum dapat angkutan) hingga sekarang kurang lebih 60 an mobil,’’ ujar Ketua Kelompok Peternak Adi Bahrudin.
Berdasarkan informasi yang mereka dapat, bahwa armada kapal pengangkut mobil pembawa sapi tersebut akan berangkat lagi pada Minggu, 21 Mei 2023. “Tapi besok (Senin) baru ada kapal datang,”kata dia. Rencananya sapi-sapi itu akan dikirim ke Banyuwangi dan Jakarta. Pihaknya berharap ternak ini segera diangkut, jika terus berlanjut, akan semakin merugikannya dan para pemilik sapi. Bahkan, saat ini kondisi ternak kekurangan air inum. “Kami berharap Pak Gubernur memerintahkan BPBD untuk suplai air untuk minum ternak,’’ harapnya.
Pihaknya sudah mengirim surat kepada Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, dengan harapan agar segera mendapat atensi dan perhatian dari Dinas Perhubungan (Dishub) NTB. Ia menjelaskan, jika belum mendapatkan atensi, dikhawatirkan terjadi gejolak akan terjadi di Pelabuhan Gili Mas. Selain itu akan mengakibatkan kerugian besar bagi para peternak.
Sementara itu, Kamis, 18 Mei 2023, Pelabuhan Gili Mas kedatangan dua kapal KM Mutiara Sentosa III dan KM Mutiara Persada III milik PT ALP yang akan mengangkut truk bermuatan sapi menuju Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi.
Hingga berita ini ditulis, sebanyak 48 Unit truk telah termuat ke KM Mutiara Sentosa III dan 30 truk sisanya telah berada di Ruang Tunggu Kendaraan Pelabuhan Gili Mas menunggu jadwal pemuatan. “Untuk muatannya bisa sampai 20 ekor sapi per truknya, mungkin untuk tronton yang long sasis bisa mencapai 35 ekor lebih sapi,” kata Kepala Cabang PT ALP, Nicko Telezworo.
Pihak PT ALP telah menyiapkan kapal berikutnya, KM Mutiara Persada III untuk mengantisipasi truk-truk pengangkut sapi sisanya yang akan tiba di Pelabuhan Gili Mas. Pihak PT ALP belum mendapat informasi kepastian jumlah truk berikutnya dari asosiasi pemilik sapi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atas kondisi sapi selama di RTK hingga pemuatan ke atas kapal, pihak Pelabuhan Gili Mas mendorong pihak PT ALP untuk memprioritaskan pemuatan agar sapi-sapi tersebut tidak berlama-lama berada di pelabuhan.
Sebagai antisipasi selama pelayaran sampai tiba di pelabuhan tujuan, pihak PT ALP telah menyiapkan ruang muat kapal yang cukup serta dukungan tenaga pengawas dari para Asosiasi Pedagang Sapi serta Dinas Perhubungan Provinsi NTB. “Untuk penanganan sapi selama berada di atas kapal, kami tempatkan di deck yang terbuka agar mudah dapat angin dan juga stok air tawar kita lebihkan dari yang biasanya 60 ton sekarang bisa sampai dengan 90 ton air,” ungkapnya.
Sejauh ini, kondisi kesiapan dermaga dan ruang tunggu kendaraan di Pelabuhan Gili Mas terpantau sangat siap mengantisipasi kapal-kapal yang akan bersandar dan lonjakan kunjungan truk muatan sapi yang sebagian besar berasal dari Bima.(her)
No Comments