Proyek Pasar Gunungsari II Dipastikan Tidak Mangkrak

Global FM
9 Jan 2020 10:26
3 minutes reading
Hj. Sumiatun (Global FM Lombok/dok)

Giri Menang (Global FM Lombok) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat memastikan proyek Pasar Gunungsari II yang saat ini diputus kontrak tidak akan mangkrak. Pengerjaan proyek akan dilanjutkan tahun ini dengan alokasi anggaran Rp1,5 miliar dari APBD. Pasar Gunungsari II ini mengakomodir 460 pedagang yang ada di daerah setempat. Sehingga proyek pasar ini urgen untuk dilanjutkan.

Sementara itu, Wabup Lobar Hj Sumiatun mengingatkan OPD agar melakukan proses lelang lebih awal untuk mengantisipasi proyek bermasalah seperti yang terjadi tahun lalu. Wabup juga meminta agar jangan sampai jangan asal menunjuk pemenang tender.

Wabup menegaskan pengerjaan proyek harus dipastikan selesai tepat waktu. Dari sisi kualitas pekerjaan harus juga tetap diprioritaskan dengan memastikan rekanan harus bonafide. Pihaknya mendorong agar OPD melakukan lelang lebih dini. Dalam proses lelang pun, instansi terkait harus betul-betul memantau, melihat siapa rekanan yang dimenangkan.

Selama proses pengerjaan proyek, ia dan Bupati selalu mengingatkan OPD agar rajin turun memantau ke lapangan. Hal ini mencegah terjadinya proyek terlambat. Tak kalah penting, pihaknya meminta OPD memastikan kualitas  pekerjaan rekanan di lapangan. Disinilah peran ULP dalam melihat rekanan yang bisa bekerja. “Mestinya yang lebih tahu instansi terkait (ULP red) untuk mengetahui seperti apa kemampuan orang ini (rekanan), saya selaku Wabup berharap bekerja yang baik jangan yng tidak baik,” tegas dia.

Baca Juga : Blusukan di Pasar Gunungsari, Izzul Bakal Revitalisasi Pasar Tradisional di Lobar

Kepala Dinas Perindag Lobar Agus Gunawan menegaskan kenapa proyek Pasar Gunungsari II diputus kontrak karena memang murni rekanan tidak bonafide.TP4D pun kata dia sering melakukan pengawalan. Pihaknya sendiri menyayangkan proyek ini putus kontrak. Bagaimana pun dalam mengupayakan anggaran TP (tugas perbantuan) untuk pasar ini bisa dibilang pihaknya “berdarah-darah”. Sebab pada kondisi pascagempa, mencari bantuan cukup susah.

“Itu (proyek pasar gunungsari II) tidak mangkrak, hanya terputus saja sementara waktu. Dan proyek ini dipastikan berjalan (dilanjutkan, red),” jelas Agus. Pascaputus kontrak ini, pihaknya sudah menyiapkan plan A dan plan B untuk solusi melanjutkan proyek ini. Dana dari APBD sudah disiapkan Rp 1,5  miliar. Persoalannya, karena pembangunan proyek pasar ini sebelumnya menggunakan TP maka perlu dilakukan audit oleh pusat sehingga tergantung auditnya.

Kalau audit ini bisa selesai Bulan Maret, maka bisa diselesaikan proyek ini menggunakan dana Rp1,5 miliar tersebut. Pihaknya sendiri dijanjikan DAK, namun dilihat waktunya. Kalau sampai di atas Maret maka tidak bisa ditunggu, sehingga alternatifnya menggunakan APBD. Kondisi proyek ini sendiri tinggal sedikit saja diselesaikan, tinggal pemasangan keramik dan lain-lain.

Ia menambahkan, pihaknya sudah mengundang para PPG untuk membahas Pasar Gunungsari. Pihaknya bersama PPG mencegah terjadinya gejolak di lapangan. Pihaknya menargetkan Pasar Gunungsari ini sebagai pasar percontohan. Hal ini bisa terealisasi dengan dibangunnya proyek pasar ini. Untuk mendukung ini, sudah ada kepastian dari PU akan membangun jalan menuju pasar. Pembangunan jalan ini dilakukan secara bertahap, ke depan jalan ini akan tembus SPBU Kekait. (her)

1 Comment

Leave a Reply

Live Streaming