PLN Masih Berlakukan Pemadaman Bergilir

Global FM
20 Jan 2015 10:22
3 minutes reading
Pimpinan komisi IV DPRD NTB menunjukkan salah satu mesin pembangkit yang sedang dalam tahap perbaikan

Pimpinan komisi IV DPRD NTB menunjukkan salah satu mesin pembangkit yang sedang dalam tahap perbaikan

Mataram (Global FM Lombok)-PLN wilayah NTB terutama sektor pembangkit Lombok mengaku masih memberlakukan kebijakan pemadaman bergilir hingga saat ini. Alasannya, kemampuan pembangkit PLN masih berada di bawah kebutuhan daya. Terlebih ada beberapa mesin pembangkit di sektor Lombok yang sudah memasuki jadwal pemiliharaan sehingga mesin harus berhenti beroperasi sementara.

Hal tersebut disampaikan Manager Sektor Pembangkit Lombok A Hadi saat menerima kunjungan komisi IV bidang Energi DPRD NTB Senin (19/1). Hadi mengatakan, setiap mesin pembangkit harus dilakukan pemeliharaan, sebab jika dipaksa terus beroperasi akan terjadi kerusakan pada mesin pembangkit. Salah satu mesin pembangkit yang sedang memasuki jadwal pemeliharaan adalah satu unit pembangkit di PLTD Ampenan dengan masa perbaikan selama 30 hari.

“ Kemampuan pembangkit kita itu masih dibawah kebutuhan masyarakat. Jadi saya tidak mengingkari setiap malam masih ada pemadaman secara bergilir karena mampunya kita Cuma 182 megawatt, kemudian kebutuhan 184 megawatt, mau tidak mau harus padamkan, itu sudah konsekwensi. Karena kalau dipaksakan efeknya nanti mesin kita yang break down” kata Hadi.

Namun demikian, pemadaman juga bisa terjadi akibat jaringan PLN terganggu oleh cuaca buruk seperti yang terjadi pada bulan-bulan ini.” Jika jaringan terputus, maka butuh proses yang agak lama” ujarnya.

Pernyataan Hadi ini guna menjawab serangkaian pertanyaan yang dilontarkan komisi IV kepada PLN sektor Lombok.  Anggota komisi IV Lalu Satriawandi mengatakan, masyarakat sangat mengeluhkan kebijakan pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN, padahal penambahan daya baik melalui sewa mesin pembangkit maupun pembangunan PLTU Jeranjang terus dilakukan. “ Masyarakat terganggu dengan pemadaman bergiir ini. Barang elektronik warga berpotensi rusak. Itu yang paling banyak dikeluhkan” kata Satriawandi.

Disisi lain, adanya oknum masyarakat atau mantan mitra PLN disebut-sebut banyak yang melakukan praktek haram yaitu  penyambungan listrik secara liar. Disamping sangat berisiko dari segi keamanan, juga praktek ini akan menyedot banyak daya disaat PLN mengalami beban puncak yang cukup tinggi. Dia meminta agar PLN rajin melakukan pengawasan agar sambungan liar segera ditertibkan.

Terkait dengan hal itu, A Hadi mengatakan, memang ada indikasi penyambungan liar, namun dia memastikan manager PLN area  terus bergerak untuk mengidentifikasi lokasi penyambungan liar. Dia membutuhkan informasi dari masyarakat untuk menindaklanjuti penyambungan liar yang terjadi.

Sementara itu assistant manager engineering pembangkit system Lombok I Nyoman Sudiarta memaparkan kondiri ril PLN system Lombok saat ini. Dia mengatakan,  beban puncak dari tahun ke tahun selalu tumbuh. Misalnya pada tahun 2010 beban puncak sebesar 118,8 MW, tahun 2011 sebesar 130,5 MW, tahun 2012 naik menjadi 145 MW, tahun 2013 naik lagi menjadi 165 dan tahun 2014 naik 11 persen lebih sehingga beban puncak di sitem Lombok sebesar 184,5 MW.(ris)

 

 

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming