Mataram (Global FM Lombok)-Penurunan angka kemiskinan di NTB pertahun mestinya sebesar dua persen sesuai dengan perencanaan. Namun berdasarkan data, angka kemiskinan hanya turun sebesar 0,73 persen yaitu dari 17,97 pada bulan Maret 2013 menjadi 17,24 pada bulan Maret 2014.
Ketua komisi II DPRD NTB Johan Rosihan mengatakan, pemprov NTB mestinya memiliki program kerja yang ril dalam rangka menurunkan angka kemiskinan. Setelah memiliki program yang ril dan terukur kemudian didukung dengan anggaran yang memadai sehingga antara perencanaan dan pelaksanaan ada kesesuaian.
“Kita harus berani menyebut angka bahwa pada tahun ini kita akan menurunkan angka kemiskinan sekian. Untuk menurunkan kemiskinan itu, ini programnya. Terus untuk melaksanakan program itu sekian anggarannya. Kita bisa mengukur, kita berhasil atau tidak” katanya.
Ketua fraksi PKS ini mengatakan, pemerintah NTB awalnya menargetkan tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB bisa terkerek di level menengah, namun sampai saat ini posisi IPM NTB belum bergeser di posisi 32 secara nasional. Meski demikian, dia tetap mengapresiasi membaiknya sejumlah program pmerintahan seperti angka partisipasi kasar, angka drop out, angka kematian ibu dan bayi yang terus mengalami penurunan.(ris)
No Comments