Mataram (Global FM lombok)- Anggota Komisi VII Bidang Energi DPR RI Dr Kurtubi menolak rencana PT.Freeport membangun smelter Gresik, Jawa Timur. Penolakan ini disampaikan di beberapa kesempatan seperti di rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM dan saat bertemu langsung dengan CEO PT. Freeport.
Dr Kurtubi kepada wartawan, Rabu (9/5) mengatakan, dia meminta agar Freeport membangun smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan pola kerjasama dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Ada sejumlah alasan yang disampaikan terkait dengan pentingnya membangun smelter di Sumbawa Barat.
Yang pertama karena lahan di Gersik kurang cocok untuk smelter lantaran lahan urugan. Selanjutnya jarak antara Mimika ke Gersik lebih jauh dibanding jarak Mimika ke Sumbawa Barat. Disamping itu memang industri di Gresik sudah padat, sehingga butuh industri baru di wilayah NTB untuk mendukung terbangunnya industri hilir di daerah ini. Jika pembangunan smelter terwujud, Sumbawa Barat akan jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri berbasis tambang.
Kurtubi mengatakan, industri hilir yang berpotensi terwujud dengan hadirnya mesin smelter diantaranya pabrik kabel dan peralatan listrik, pabrik pupuk, pabrik semen serta industri lainnya. Semua industri tersebut membutuhkan pasokan listrik yang besar dan stabil sehingga membutuhkan pembangkit listrik yang memiliki daya besar. Karena itulah Kurtubi sejak awal mengusulkan agar dibangun pembangkit tenaga nuklir (PLTN) di NTB. PLTN itu akan menjawab semua kebutuhan energi Provinsi NTB di masa depan.
“ Di Komisi VII saya minta agar BATAN melakukan studi tentang kemungkinan PLTN dibangun di NTB. Soalnya saya disamping anggota Komisi VII DPR RI adalah juga Ketua Kaukus Nuklir Parlemen. Saya akan terus berjuang untuk itu,” katanya.(ris)
No Comments