Jateng (Global FM Lombok)- Di tengah pandemi Covid-19, banyak sektor yang terganggu, terutama pariwisata. Namun secara perlahan sektor pariwisata di NTB mulai terlihat hidup kembali. Lokomotif utamanya adalah wisatawan lokal dan domestik. Adapun wisatawan mancanegara sulit bisa diharapkan karena dunia masih diselimuti pandemi.
Salah satu jenis destinasi wisata di NTB adalah desa wisata yang tersebar di 10 kabupaten/kota di daerah ini. Di masa pandemi ini, desa wisata bisa terus eksis dengan mengdepankan inovasi dan kreativitasnya. Bahkan di masa sekarang ini, mengembangkan destinasi baru di tengah masyarakat bisa dilakukan asalkan memiliki kalkulasi yang baik dan dibarengi dengan kreativitas masyarakat.
Anggota DPRD NTB Lalu Satriawandi usai mengunjungi destinasi Svargabumi di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/10) lalu mengatakan, ditengah Pandemi Covid-19 yang tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir, maka kreativitas dan inovasi dari desa sangat diperlukan. Pemerintah dalam hal ini juga mendorong serta memberikan suport agar masyarakat didesa sehingga mau berinovasi dalam berusaha dan memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki dimasing-masing desa.
“Setelah kita lihat Svarga Bumi yang ada di Kecamatan Borobudur ini Kabupaten Magelang Jawa Tengah yang luar biasa penuh Inovasi dari masyarakat, pemerintah maupun pihak ketiga dari kalangan swasta. Sehingga kenapa tidak jika kita minta kepada kepala desa yang ada di NTB yang lahan pertaniannya produktif mengajak warganya untuk bangun seperti ini,” katanya
Alam Lombok maupun NTB secara umum lanjutnya, sangat mendukung. Bahkan dari sisi perkebunan dan pertanian sangat menjanjikan serta indah. Pihaknya mengaku jika alam yang sangat indah di NTB memberi daya tarik sendiri sehingg promosi melalui media sosial dan lainnya harus terus ditingkatkan.
Sementara itu, H Ruslan Turmuzi Anggota DPRD NTB lainnya menegaskan alam di Lombok sangat indah. Karena itulah Dinas Pariwisata NTB diminta mempromosikan desa wisata secara masif, tidak hanya promosi destinais yang besar. Terlebih jika melihat kondisi saat ini, wisata domestik lebih besar potensi tingkat kunjungannya.
“Katakanlah sekarang kita mempromosikan yang namanya Kuta Mandalika kemudian Kawasan Ekonomi Khusus dan lainnya berupa promosi berskala internasional yang dibuat oleh pemerintah pusat. Tapi daerah kita ini mestinya menjaring wisatawan-wisatawan lokal dan domestik,” imbuhnya.
Kreativitas dan inovasi dalam hal ini sangat penting dalam menggairahkan serta menggenjot ketertarikan wisatawan untuk berkunjung hal utama yang dilakukan. Menurutnya, spot-spot desa yang memiliki daya dukung wisata harus digerakkan.
Sebelumnya Camat Borobudur Joni Indarto mengungkapkan bahwa geliat kunjungan pariwisata sudah mulai terlihat. Dibukanya kunjungan wisata ke Borobudur berdampak terhadap tempat wisata lainnya baik yang dikelola oleh desa maupun masyarakat.
Pembukaan kunjungan pariwisata akuinya, dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan sehingga pariwisata aman dan sehat.
“Kita mematuhi terkait dengan kebijakan yang diambil pemerintah kabupaten Magelang. Selama pengelola tempat wisata itu mematuhi protokol kesehatan ya tetap membuka atau bisa menyelenggarakan kegiatan pariwisata dengan ijin yang dikeluarkan oleh ketua gugus tugas kabupaten Magelang dalam hal ini bapak bupati. Termasuk candi Borobudur pun kalau mereka mau menambah terkait dengan jumlah wisatawan yang datang setiap hari harus persetujuan dari pak bupati,” tegasnya.
Tetap produktif di era Pandemi Covid-19 langkah yang harus dilakukan dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Menjaga diri, keluarga dan lingkungan penting dikedepankan sehingga aktivitas kepariwisataan akan berjalan meski di tengah Corona.(ris)
No Comments