Mataram (Global FM Lombok)-Pemerintah Kota Mataram akan mengevalusai program car free day yang sudah berlangsung selama dua tahun di Jalan Udayana Mataram setiap Minggu pagi. Pemkot Mataram melihat penyelenggraan car free day sudah keluar dari fungsi yang sebenarnya. Pasalnya program itu dipenuhi oleh para pedagang yang mengganggu para pengunjung.
Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana kepada Global FM Lombok Rabu (28/9) di Mataram. Dia mengatakan, pada Minggu (1/6) depan, pemkot Mataram akan melakukan penertiban di jalan Udayana dengan melibatkan semua unsur. Pemkot melarang pedagang disana yang memanfaatkan badan jalan. Karena selama ini para pedagang tidak hanya melulu kuliner, melainkan ada showroom motor dan bank juga memanfaatkan untuk promosi di acara tersebut.
Menurut Mohon, pemerintah akan tetap memberikan kesempatan kepada para pedagang untuk berusaha, namun mereka diminta untuk tidak berjualan di badan jalan.
“Jadi Car Free Day sudah berjalan dua tahun ini tenyata memang didalam pelaksanaannya sudah keluar jauh dari konsef dan fungsinya. Maka itu sekarang kita akan kembalikan lagi, kita tata lagi, kemudian kita perkuat lagi dengan regulasi. Kemudian juga keterlibatan dari sector-sektor yang menanganinya car free day ini akan diperluas. Tadikan yang bertanggung jawab itu LH (Lingkungan Hidup). Besok ini minggu pagi akan mulai dilakukan penertiban secara pasif yang melibatkan semua unsur,” katanya.
Mohan mengatakan, pada Minggu pagi, kawasan car free day terjadi penumpukkan pedagang yang dinilai cukup besar. Sehingga factor ini yang mengakibatkan warga tidak bisa secara leluasa berolahraga. Ia mengakui selama program car free day, pemkot Mataram tidak pernah melakukan evaluasi. Sehingga evaluasi ini dilakukan berdasarkan dari penatauan pemerintah dan laporan dari masyarakat.(azm)-
No Comments