Mataram (Global FM Lombok)-Kawasan yang rawan kekeringan di Kota Mataram yaitu kawasan lingkar selatan. Dengan demikian, banyak bantuan pertanian yang diarahkan ke patani di Lingkar Selatan seperti pompa air. Sementara pada musim kemarau pada tahun ini, kawasan Rembiga juga terkena imbas musim kering. Karena kelompok tani dikawasan tersebut mengeluhkan debit air yang sangat sedikit.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Mataram H. Mutawalli kepada Global FM Lombok Selasa (30/9) di Mataram. Ia mengklaim, pada tahun –tahun yang lalu, belum pernah terjadi kekeringan dikawasan Rembiga sehingga bantuan pompa air belum diberikan.
Mutawalli mengaku Dinas PKP Kota Mataram setiap tahun menganggarkan pembagian pompa air kepada kelompok tani yang membutuhkan. Setiap tahun sekitar 15 pompa air yang diberikan kepada masing-masing kelompok tani. Sementara pada musim kemarau tahun ini, pihaknya dan petugas penyuluhan melakukan sosialisasi terkait pola tanam. Namun ia menilai para petani cenderung menanam sesuai dengan keinginannya. Sehingga resiko yang dialami petani yaitu menurunnya hasil produksi.
Selain itu kata Mutawalli, kendala yang dihadapi petani yaitu masalah pupuk. Pasalnya pemerintah memangkas pupuk bersubsidi sebesar 5 persen, namun karena adanya desakan dari para petani pemerintah pusat mengeluarkan pupuk bersubsidi setelah tanaman para petani tumbuh. Disebutkan, jumlah kelompok tani di Kota Mataram sebanyak 263 kelompok, sementara untuk penyuluh pertanian sebanyak 60 penyuluh.(azm)-
No Comments