Kasus Nikah Sesama Jenis di Lobar, Ini Pengakuan Blak-blakan Keduanya

Global FM
11 Jun 2020 00:50
5 minutes reading
Foto diduga Muh dan Sup – Seorang pria di Lombok Barat tak tahu ternyata pengantin wanita yang ia nikahi adalah laki-laki. Ia pun curiga ketika sang istri meminta cerai (Global FM Lombok/ist)

Giri Menang (Global FM Lombok) – Kasus pernikahan sesama jenis yang terjadi di Desa Gelogor,Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang menghebohkan masyakarat telah bergulir ke ranah hukum. MH, mempelai pria yang merasa ditipu oleh Mit telah melapor ke pihak kepolisian. Korban dan pelaku pun sama-sama memberikan pengakuan terkait kasus pernikahan tersebut.

Didampingi Kepala Desa Gelogor Arman Iswara dan kuasa hukumnya Aan Ramadhan, MH akhirnya menceritakan kisah yang membuat malu dan terpukul dirinya dan keluarganya.

MH menceritakan awal mula ia bekenalan dengan Mit melalui media sosial empat bulan lalu. Masih teringat dibenaknya ketika ia bertemu pertama kali dengan Mit. Kesan wanita solehah, baik dan ramah membuat MH begitu yakin akan menikahi Mit. Terlebih lagi ia sudah beberapa kali mengenalkan kepada orang tuannya.

Namun ia tak menyangka jika orang yang dinikahi tanggal 2 Juni lalu itu ternyata seorang lelaki. Beberapa kecurigaan sebenarnya sempat dirasakan oleh MH sebelum menikah. Mulai dari suara Mit yang menyerupai seorang lelaki. Namun saat ditanyakan, pelaku beralasan jika pita suaranya pernah dioperasi di Sanglah Bali, akibat kecelakan yang dialami.“Dan katanya masih ada bekas benjolan sisa operasinya di perut,” beber MH kepada wartawan Suara NTB.

Mit kala itu mengaku jika orang tuanya sudah meninggal. Namun demi meyakinkan korban, pelaku menelpon kakaknya di Sumbawa menggunakan video call. Bahkan pelaku membawanya ke keluarganya yang diakui sebagai misannya di Desa Dasan Tapen.

Baca Juga :
Pria di Lobar Kaget Ternyata Istrinya Seorang Lelaki, Lapor Polisi Karena Merasa Tertipu

“Kakak misannya itu bilang ke Mit untuk pandai-pandai menjaga suami mu itu, karena dia polos sekali,” ungkapnya menceritakan ketika diberikan restu. Mendapat restu dari pria yang diakui sebagai kakak misannya, MH pun sudah matang mempersiapkan pernikahannya.

Segala biaya pernikahan ditanggung seluruhnya oleh orang tua korban.“Karena yang punya uang itu bapak saya, bukan saya sendiri. Itu sekitar Rp 25 juta semuanya kita keluarkan biayannya,” jelasnya.

Saat rias pengantin, Mit yang menjadi calon “istri” hanya ingin merias sendiri wajahnya. Pernikahan pun dilangsungkan dengan sederhana. Namun ketika malam pertama Mit menolak melakukan hubungan badan karena alasan datang bulan.

“Dari malam pertama saya curiga sekali, apa alasannya dia tidak mau kasih lihat semua tubuhnya. Alasannya ke saya dia bilang malu kalau dilihat benjolan bekas operasi, ntar jijik,” ceritanya.

Malam kedua, tiba-tiba saja istrinya itu keluar kamar menuju rumah kakak MH di depan rumahnya. Kata cerai terlontar dari pelaku kepada dirinya. Itupun disampaikan melalui chat Whatsapp tanpa berbicara langsung. Ia sempat meyakinkan sang istri itu jika tindakannya dosa jika meminta cerai.

“Saya saat itu belum tahu kalau dia seorang lelaki. Setelah chat yang ke-9 itu, ya udah saya bilang mau gimana. Dia terus minta dipulangkan,” katanya.

Sementara itu Kades Gelogor Arman mengatakan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, tidak saja dua wilayah yang terdampak akibat kejadian ini.

“Ini menjadi pembelajaran yang besar buat kita, supaya lebih teliti lagi,”jelas dia.

Baca Juga :
Pria di Lobar Kaget Ternyata Istrinya Seorang Lelaki, Lapor Polisi Karena Merasa Tertipu

Masyarakat Gelogor kata dia sangat terpukul dengan kejadian ini. Pihaknya pun memiliki beberapa bukti, yang akan ditangani oleh kuasa hukum desa. Menurutnya, sah-sah saja pelaku membuat statmen berbeda-beda sebagai upaya pembenaran. Namun hal ini tentu akan dibuktikan di pengadilan.

Jujur kata dia, pihak desa terpukul dengan pencemaran nama baik oleh pelaku. Pihak kelurahan Pajarakan pun mendukung dan membantu desa dalam hal mengungkap hingga penyelesaian kasus ini.

Namun muncul juga pengakuan mengejutkan yang disampaikan oleh pelaku, Mit alias S kepada penyidik kepolisian. Pria yang dituduh melakukan penipuan terhadap MH dengan berpura-pura sebagai seorang wanita itu membeberkan alasannya kenapa ia sampai bersedia menikah dengan MH pria asal Desa Glogor Kecamatan Kediri yang dikenal nya melalui media sosial.

Diahadapan penyidik Polres Lombok Barat, pelaku Mit alias S mengaku diajak menikah oleh MH semenjak beberapa bulan resmi menjalin hubungan asmara.

Mit pun mengaku pada awalnya ia menolak ajakan untuk menikah karena alasan hubungan belum lama.“Saya bilang ke dia, kalau saya enggak mau nikah. Tapi saat itu, dia terus mengajak dan bilang tidak mau putus , bahkan sempat mengancam akan mau bunuh diri jika saya pulang. “ tutur Mit.

Pria asal Pajarakan itu mengaku, beberapa alasan yang membuat MH jatuh cinta padanya. Karena di akun media sosialnya ia selalu memajang fotonya berpenampilan begitu cantik. Ia juga memiliki suara yang mirip perempuan, dan setiap mereka melakukan pertemuan Mit selalu menutup wajahnya dengan cadar sehingga MH begitu yakin ia seorang perempuan.

Mit juga mengaku, saat memutuskan bersedia menikah dengan MH dan ikut tinggal di rumah MH selama satu minggu, semua persyaratan dokumen untuk keperluan pendaftaran menikah sah secara hukum, semuanya di persiapkan oleh MH.

Ia juga menyangkal pernyataan MH yang menyebut jika mereka tidak pernah berhubungan badan setelah resmi menikah pada tanggal 2 Juni lalu. Mit mengaku, setelah menjalani ijab kabul, mereka sempat satu kali berhubungan intim.

“Setelah resmi menikah, kami sempat satu kali berhubungan badan,” tuturnya. Soal pengakuan MH yang tak mengetahui jenis kelaminnya, Mit membantahnya. Menurut Mit, MH sesungguhnya sudah mengetahui bahwa ia seorang pria.

“Dia tahu kok kalau saya lelaki, tidak punya payudara bahkan dia tau saya memiliki alat kelamin laki-laki. Tapi dia ngomong sana sini kalau dia tidak tahu saya laki laki.” imbuhnya. (her)

1 Comment

Leave a Reply

Live Streaming