Mataram (Global FM Lombok)- Ratusan massa aksi yang terdiri dari Aliansi BEM se Kota Mataram beserta lima gabungan masa aksi lainnya mengepung kantor DPRD NTB pada Senin (02/05). Akibatnya, akses jalan di depan kantor DPRD NTB lumpuh sejak pagi hingga siang hari. Kedatangan ratusan massa aksi ini untuk menyampaikan berbagai persoalan di sektor pendidikan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Aksi demontrasi ini, dimulai oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan didikuti oleh serbuan massa lainnya. Aksi ratusan mahasiswa ini dikawal ketat oleh ratusan personil aparat kepolisian yang disertai dengan sejumlah ekor anjing pelacak dan alat pertahanan lengkap.
Salah seorang massa aksi dari Aliansi BEM se Kota Mataram, Robi Satriawan dalam orasinya mengatakan, pendidikan merupakan hak bagi seluruh rakyat yang telah diatuir di dalam undang-undang. Namun, dalam pelaksanaannya belum bisa terpenuhi. Salah satu contoh, undang-undang No 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi, dinilai telah meliberalisasi sistem pendidikan.
“kepada pemerintah untuk tidak mendiskriminasi pembangunan infrastruktur pendidikan antara pedesaaan dan perkotaan. Selain itu, pemerintah harus memperhatikan nasib para guru honorer yang ada diantaranya tak terima gaji.
Ratusan massa aksi ini ditemui oleh wakil ketua DPRD NTB TGH.Mahalli Fikri, pimpinan komisi V DPRD NTB M.N.S. Kasdiono serta anggota komisi V Hj. Suryahartin. Wakil ketua DPRD NTB, Mahalli Fikri, memastikan akan menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi mahasiswa tersebut. Sebagai langkah konkret, komisi V akan memanggil sejumlah rektor perguruan tinggi di NTB, untuk memastikan Undang-undang perguruan tinggi tidak meliberalisasi pendidikan di masing-masing kampus. (irs)-
No Comments