Mataram ( Global FM Lombok) – Dunia usaha benar-benar terpukul oleh pandemi corona ini. Nyaris semua jenis usaha terkena imbasnya. Terkecuali produk kesehatan dan alat pelindung diri yang justru banyak dicari produknya saat ini. Kalau kerajinan tangan seperti ketak, cukli, gerabah, tenun dan lain sebagainya sangat terdampak oleh penyebaran pandemi ini.
Salah satu sentra kerajinan cukli di Kota Mataram ada di Lingkungan Rungkang Jangkuk, Kelurahan Sayang Sayang, Kecamatan Cakranegara. Bisnis kerajinan tangan ini memang fluktuatif. Kadang ada musim ramai juga ada musim sepi. Namun sejak tiga minggu terakhir, penjualan cukli di kawasan ini sangat sepi.
“Biasanya ada saja tamu yang datang, sekedar tanya informasi tentang cukli. Nah kalau sekarang, jangankan laku, orang yang datang saja tidak ada. Jadi sangat besar dampak corona ini,” kata Herman, salah seorang pengusaha cukli yang mengalola Lombok Craft di Rungkang Jangkuk.
Baca Juga : Ekspor Barang dari NTB Ikut Terdampak Corona
Sebelum pandemi ini sampai di Indonesia, paling tidak, satu set kursi cukli laku terjual. Artinya uang masih berputar di usaha kerajinan ini. Namun sekarang kondisinya jauh berbeda. Pembeli sangat sepi.” Bisa dibilang selama tiga minggu ini tak ada omzet penjualan,” tuturnya.
Karena usaha sedang sepi, ia berniat untuk menutup sementara usahanya sambil menunggu kondisi kembali normal. Posisi pada pekan kemarin, sejumlah pekerja masih tetap bekerja membuat kursi dan meja karena barang masih ada. Namun demikian, jika barang tidak ada yang keluar, maka akan muncul potensi kerugian.
“Kami berpikir mau tutup dulu. Toh juga kalau produksi terus tanpa ada yang keluar produk, kan tidak seimbang, balance-nya hilang,” katanya.
Baca Juga : Sampel Swab Dua PDP yang Meninggal di Mataram akan Diumumkan
Andai kata akan memilih bertahan untuk membuka artshopnya sampai beberapa minggu ke depan, pekerja yang masuk hanya penjaga artshop saja. Sementara pekerja yang memproduksi cukli akan diliburkan dulu sampai kondisi stabil.
“Sistem pekerjaan ini kan borongan ini. Ada barang dia kerja, kalau tidak ada barang, ya tidak kerja. Ini kan barangnya ada, namun saya harus jaga posisi keuangan juga. Kalau produksi terus, nanti tidak bisa mutar usaha ini,” tambahnya.
Herman menuturkan, pasar cukli di artshopnya rata-rata pasar lokal NTB, sisanya barang dikirim ke Pulau Jawa sesuai dengan permintaan. Harga satu set kursi berkisar antara Rp 5,5 juta hingga belasan juta rupiah.”Namun dampak corona sekarang sangat besar.Dulu meskipun sepi pasti ada yang sekedar nanya dan berkunjung, sekarang sepi sekali,” tutupya.(ris/azm)
You must be logged in to post a comment.
4 year ago
[…] By: Global FMOn: 30 March 2020, 18:01 Ekspor Barang dari NTB Ikut Terdampak CoronaReviewed by Global FMonMonday, March 30th, 2020.This Is Article AboutEkspor Barang dari NTB Ikut Terdampak CoronaMataram ( Global FM Lombok) – Kegiatan ekspor atau perdagangan luar negeri di Provinsi NTB ikut terdampak oleh pandemi corona atau COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Sejak pandemi ini diumumkan secara resmi awal Maret lalu di Indonesia, denyut perdagangan mulai berubah. Namun data secara resmi terkait dengan penurunan ekspor di bulan Maret ini bisa […]PrevNext […]