Era Transformasi Digital, Kemkominfo Ajak Santri Kembangkan Kreativitas

Global FM
12 Feb 2022 10:36
3 minutes reading
Dirjen SDPPI Kemenkominfo RI, Dr. Ismail saat berkunjung ke Ponpes Nurul Hakim Kediri, Lobar, Jumat (11/2) kemarin. ( Foto : Kemkominfo)


Giri Menang ( Global FM Lombok)- Teknologi digital semakin berkembang. Arus digital ini memberi dua dampak yang besar yaitu dampak positif dan negatif. Karena itulah masyarakat, termasuk di dalamnya santri didorong agar memanfaatkan teknologi digital tersebut untuk mengembangkan diri dan berkreatifitas, sehingga dampak positif teknologi digital dapat dirasakan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dr. Ismail saat berkunjung ke Ponpes Nurul Hakim Kediri, Lobar, Jumat (11/2) kemarin.

Dirjen mengatakan, para pelajar dan santri agar mulai dikenalkan dengan dunia digital, terlebih di masa pandemi saat ini. Dimana semua tidak ada yang namanya jarak, yang jauh akan terasa dekat karena teknologi digital yang semakin berkembang. Santri juga didorong untuk berkompetisi dan berkreativitas di tengah transformasi digital ini.

Ismail menyampaikan, berdasarkan survei yang dilakukan terhadap anak-anak remaja Indonesia, hampir selama sembilan jam secara aktif menggunakan handphone dengan berbagai aktivitas. “Artinya, ini sudah jadi ruang keniscayaan, mengubah berbagai kondisi dan perilaku masyarakat kita. Terjadi proses transformasi dari konvensional ke era digital,” katanya.

Dia menjelaskan, teknologi yang terus berkembang membuat ruang digital ini terjadi perubahan secara revolusioner dan merubah tatanan kehidupan konvensional. .

“Dampak positif dari arus digital ini di antaranya, tumbuhnya ruang kerja dan ikut sertanya UMKM dalam dinamika perdagangan. Kemudian dampak negatif dari arus digital ini adalah banyak informasi negatif yang kemungkinan besar akan dikonsumsi oleh anak-anak,” bebernya.

Kemudian ia juga memberikan solusi dalam rangka pemanfaatan media digital.”Media digital ini ibarat mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita saat ini. sehingga kita harus mampu mengelola arus digital ini dengan baik. Ada beberapa strategi menurut saya dalam rangka mengarungi arus digital, yaitu pertama penguatan iman dan takwa, kedua, pemberian keteladanan dari keluarga, ketiga, penjagaan sistem dan tekhnologi dan yang keempat, penguatan literasi digital,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim, TGH. Muharrar Mahfudz memaparkan tentang situasi pondok pesantren Nurul Hakim saat ini.”Saat ini jumlah keseluruhan santri dan santriwati di sini sekitar 5 ribu orang. Bahkan penerimaan santri baru selalu di atas seribu orang setiap tahun,” terangnya.

TGH. Muharrar juga menjelaskan alasan tentang santri dan santriwati tidak diperbolehkan membawa telepon genggam ke kawasan pondok pesantren.”Kenapa santri dan santriwati kami larang bawa HP, karena kekhawatiran kami sebagai guru di pondok santri dan santriwati ini fokus dengan HP nya, tidak fokus dengan pelajarannya. sehingga nanti itu bisa menyebabkan prestasi santri menjadi menurun,” urainya.

Namun dia tidak menafikan tentang pentingnya penguasaan teknologi oleh para santri dan santriwati. Dia pun mengapresiasi kehadiran Ismail ke Pondok Pesantren Nurul Hakim.(ris)

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming