Praya (Global FM Lombok)- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, masyarakat korban gempa di NTB lebih banyak yang memilih membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) daripada rumah jenis lain. Hal ini disebabkan karena proses pembangunannya tidak terlalu lama.
Ia menyebutkan,dari data yang dimiliki, di tahap awal ini jumlah masyarakat yang akan membangun hunian tetap dengan memilih RISHA sebanyak 2.797 unit. Sementara dengan tehnik Rumah Instan Kayu (RIKA) yaitu sebanyak 1.521 unit dan Rumah Instan Konvensional (RIKO) sebanyak 1.834 unit. Adapun jumlah rumah rusak berat berdasarkan SK bupati/walikota masing-masing daerah untuk sementara yaitu sebanyak 72.454 unit. Selain itu, jumlah kelompok masyarakat yang sudah terbentuk saat ini yaitu sebanyak 563 kelompok. Dalam satu kelompok beranggotakan 20 – 30 orang.
“Warga di Lombok Barat banyak memilih RISHA. Saya cek di lapangan sudah banyak yang sudah jadi. Jadi banyak sekali masyarakat yang memilih RISHA karena cepat. Dan ini kita tahu sudah teruji RISHA tahan gempa,”katanya
Dirincikan Basuki, proses pembangunan hunian tetap korban sudah mulai dilakukan. Hunian tetap dengan teknik dan model RISHA dalam proses pembangunan mencapai 99 unit, dan terbanyak di Kabupaten Lombok Barat mencapai 58 unit dan di Lombok Tengah mencapai 29 unit. Sementara hunian tetap dengan bahan kayu baru terbangun 14 unit. Masyarakat korban gempa juga banyak yang membangun hunian tetap dengan model RIKO yang saat ini baru mencapai 96 unit di Kabupaten Sumbawa Barat dan satu unit di Kota Mataram.
Selain karena proses pembangunan yang cukup singkat, masyarakat memilih jenis RISHA karena dinilai sudah teruji tahan gempa. Masyarakat juga bisa lebih berhemat dengan RISHA, karena mereka bisa menggunakan material bekas bangunan rumah yang sudah roboh (azm)-
No Comments