Wamena Tak Kondusif, 153 Warga Bima di Papua Minta Dipulangkan

Global FM
29 Sep 2019 19:39
3 minutes reading

 

Wismaningsih D

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 153 warga Bima di Wamena Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua meminta dipulangkan ke NTB. Pasalnya, Wamena sudah tak kondusif bagi para perantau NTB tersebut akibat kerusuhan yang terjadi di sana.

Koordinator Rukun Keluarga Bima (RKB) Wilayah Wamena, Suhardin yang dikonfirmasi Suara NTB lewat ponselnya dari Mataram, Jumat (27/9) siang menyebutkan sebanyak 153 warga Bima yang terdata di Wamena. Ia menyebut masih banyak warga NTB lainnya yang berada di daerah tersebut.

Dari 153 orang warga Bima yang ada di Wamena, sebanyak 50 orang sudah dievakuasi ke Kota Jayapura. Saat dikonfirmasi, Suhardin mengaku sedang berada di Bandara Wamena menunggu pesawat yang akan mengevakuasi warga ke Kota Jayapura.

“Kemarin itu sudah 50 orang yang sudah dievakuasi ke Jayapura. Sekarang sekitar 50 orang lagi yang mau dievakuasi. Tapi kita masih menunggu, ngambang (tidak jelas) juga ini pesawatnya,” kata Suhardin.

Di Wamena, Suhardin bekerja sehari-hari sebagai seorang guru. Selain itu, ia juga menjadi dosen di Universitas Terbuka. “Kita mau dievakuasi tapi belum jelas juga jadwal evakuasinya,” sambungnya.

Menurut Suhardin, seluruh warga Bima yang ada di Wamena menginginkan dipulangkan ke NTB. Tetapi untuk sementara, mereka meminta untuk dievakuasi ke daerah yang lebih aman. Satu-satunya daerah yang paling aman adalah Kota Jayapura.

“Sementara di Wamena sudah tidak kondusif. Masih mencekam,” tuturnya.

Akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, ratusan ruko dan rumah penduduk yang terbakar. Bahkan, kerusuhan tersebut juga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Suhardin mengatakan warga Bima yang ada di Wamena berharap kepada Gubernur, Bupati Bima dan Walikota agar memperhatikan mereka. Bagaimana agar secepatnya mereka keluar dari Wamena.”Dan kita difasilitasi. Ada anak-anak sekitar 20 orang. Ada juga balita,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memerintahkan jajarannya untuk mempercepat evakuasi 153 jiwa warga NTB di Wamena, Papua yang mengungsi akibat kerusuhan di daerah tersebut.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Jumat (27/09) mengatakan,pihaknya telah mendapatkan informasi dari warga NTB yang terjebak di daerah tersebut. Informasi ini pun telah disampaikan kepada Gubernur NTB. Atas informasi tersebut, Gubernur sendiri langsung memerintahkan agar ditempuh upaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi warga NTB di daerah tersebut.

Untuk itu, Pemprov NTB langsung sigap berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Polda NTB untuk bisa segera memulangkan mereka yang terjebak.

Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. T. Wismaningsih Dradjadiah menegaskan, sejumlah upaya serius telah ditempuh untuk mempercepat evakuasi. “Kami menaruh atensi terhadap kondisi mereka. Dan saat ini kami dengan berbagai pihak, saat ini sedang diupayakan jalan keluar yang aman untuk mereka,” jelasnya.

Informasi adanya warga NTB korban kerusuhan di Wamena ini telah berhasil terkonfirmasi melalui panggilan telepon dengan Mazhari, Guru Kontrak asal Soromandi Bima dan Suhardin, Guru Kontrak asal Rada, Bolo, Bima. Berdasarkan keterangan keduanya, diketahui adanya 153 jiwa warga NTB korban kerusuhan.

Dari jumlah tersebut, 40 orang sudah dievakuasi ke Sentani, Jayapura dengan Pesawat Komersial, dibantu oleh Rukun Keluarga Bima (RKB) Jayapura. Saat ini, 48 orang lainnya sedang mengungsi. Mereka menunggu Pesawat Herkules di Bandara AU/Polri. “Sisanya masih bertahan di rumah-rumah mereka, menjaga harta benda yang masih tersisa,” ujarnya.

Warga NTB yang tengah mengungsi di bandara, kini tengah berharap adanya bantuan komunikasi, fasilitasi dari Pemda Bima. “Pemprov NTB kini mengupayakan agar mereka diprioritaskan untuk dievakuasi, Warga Bima di Sentani Jayapura standby menunggu mereka,” ujar Wismaningsih.

Ia menambahkan, saat ini Ketua RKB di Jayapura juga tengah membantu warga yang sudah dievakuasi. Pemprov NTB juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Sosial dan RKB di Jayapura terkait upaya evakuasi in (nas/uki)

 

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming