Siap-siap, Tenaga Kerja MotoGP Mandalika Segera Direkrut

Global FM
18 Dec 2019 07:11
3 minutes reading
Ilustrasi tenaga kerja di MotoGP (sumber foto: pexels)

Mataram (Global FM Lombok) – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mulai mempersiapkan proses rekruitmen tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Khususnya terkait gelaran MotoGP 2021 mendatang.


CEO MGPA, Ricky Baheramsjah, dalam keterangan resminya yang diterima Global FM Lombok, Selasa, 17 Desember 2019, menerangkan bahwa pihaknya tengah melakukan koordinasi dan pembicaraan lebih lanjut dengan beberapa pihak. Antara lain Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) selaku pengatur balap motor dunia dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku anggota dari FIM di Indonesia.

‘’Untuk memenuhi kebutuhan perangkat pertandingan dari unsur lokal, kami bekerjasama dengan IMI akan melakukan pelatihan bagi sekitar 300 orang warga NTB,’’ ujar Ricky. Seluruh sumber daya manusia (SDM) tersebut akan ditugaskan sebagai Marshall selama gelaran MotoGP berlangsung.
Gelaran MotoGP di KEK Mandalika sendiri disebut Ricky akan mendatangkan manfaat yang besar bagi Indonesia, khususnya NTB. Untuk seluruh kegiatan di Mandalika Street Circuit sendiri bisa menyerap hingga 7.500 pekerja.

Dengan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS. Gelaran balap motor internasional tersebut diprediksi mampu mendatangkan hingga 300.000 wisatawan asin per tahun baik ke Indonesia secara umum, maupun ke NTB secara khusus. Selain itu, diterangkan Ricky, MGPA juga menargetkan adanya peningkatan belanja wisatawan hingga 40 juta dollar AS per tahun melalui kegiatan tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua IMI NTB, M. Nur Haedin, menerangkan bahwa pihaknya bersama-sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola KEK Mandalika telah melakukan koordinasi dengan IMI Indonesia terkait penyediaan tenaga kerja pendukung MotoGP 2021.

“Tugas kita (IMI, Red) adalah menyiapkan tenaga teknis termasuk marshall. Kalau untuk rice director dan lain-lain itu semuanya dari FIM, tapi anggotanya nanti dari IMI pusat dan IMI NTB juga ada,” ujarnya, Selasa, 17 Desember 2019 di Mataram.


Diterangkan Haedin bahwa pemenuhan tenaga kerja untuk MotoGP sendiri tidak terbatas pada 300 orang marshall yang akan dilatih saja. “Bisa jadi kita butuh lebih dari 600 orang untuk kegiatan (balap) selama tiga hari itu,” ujarnya.

Selain itu, FIM dan Dorna juga dipastikan akan membutuhkan banyak tenaga teknis untuk mendukung ketika balap berlangsung.

Haedin sendiri menerangkan seluruh proses rekrutmen telah dimulai secara terbuka oleh IMI dan ITDC. Terkait pemenuhan target tenaga kerja, diterangkan bahwa kualifikasi yang dicari adalah orang-orang yang setidaknya memiliki latar belakang di bidang yang sama.

“Jadi kalau tenaga yang qualified (memenuhi kualifikasi) tidak ada di NTB, memang akan diambilkan di sejumlah provinsi yang memiliki tenaga ahli,” ujarnya.

Hal tersebut mengingat gelaran MotoGP di KEK Mandalika merupakan kegiatan nasional. “Prosesnya sudah berjalan untuk (tenaga kerja) teknis dan non-teknis. Untuk teknisnya menjadi tanggung jawab IMI, untuk non-teknisnya nanti ITDC bersama Dorna,” ujarnya.

Seluruh peserta yang lolos kualifikasi akan menjalani pelatihan khusus selama satu tahun. Sampai saat ini, beberapa peserta seleksi dari NTB disebut telah mendaftar. Seluruh proses rekrutmen akan dipastikan pada Rakernas IMI di Jakarta pada 18-19 Januari mendatang. (bay)

1 Comment

Leave a Reply