Mataram (Global FM Lombok)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB kekurangan personil tim reaksi cepat dalam menghadapi bencana pada musim penghujan ini. Masing-masing BPBD Kabupaten Kota masih membutuhkan sedikitnya 40 orang personil tim reaksi cepat sehingga penanganan bencana bisa optimal. Jumlah personil yang ada saat ini rata-rata tak seimbang dengan potensi bencana yang ada di NTB yang mencapai 11 jenis potensi bencana.
Kepala BPBD NTB , Azhar mengatakan, pada triwulan pertama ini kondisi cuaca cukup ekstrim sehingga bencana rawan terjadi. Di musim penghujan ini potensi bencana ada di semua kabupaten kota di NTB baik itu banjir, longsor, tsunami maupun gempa bumi. Seperti bencana longsor yang terjadi di Gunung Sari beberapa waktu lalu yang merusak puluhan rumah dan juga sejumlah bencana lain di penghujung tahun 2015 kemarin.
“ Berkenaan dengan bencana yang 11 itu ya memang tidak memadai. Artinya bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah ya termasuk masyarakat. Saya kira kita masih kurang 25 persen tapi kalau terjadi seperti itu maka semua terlibat, tentara, basarnas semua. Tenaga yang diutuhkan untuk tim reaksi cepat, masing-masing Kabupaten itu kekurangan sekitar 40 orang”, katanya.
Untuk mensiasati kurangnya personil bencana tersebut, pemerintah telah membentuk desa tanggap bencana sehingga masyarakat bisa lebih mengetahui harus berbuat apa ketika terjadi bencana. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tim dari TNI/Polri, Basarnas dan lainnya ketika terjadi bencana. Meski tak menyebut secara pasti berapa warga yang terancam terkena bencana, namun ia memastikan bahwa BPBD telah siap menghadapi bencana tahun ini. (irs)-
No Comments