Pilkada NTB 2018, Peluang Politik Uang Diperkirakan Kecil

Global FM
24 Jun 2018 20:13
2 minutes reading

politik uang ( ilustrasi)

Mataram (Suara NTB)- Hari -H pemungutan suara Pilkada serentak NTB 2018, tanggal 27 Juni, tinggal dua  hari lagi. Masa kampanye berakhir Sabtu (23/6). Salah satu yang paling dikhawatirkan terjadi pada detik-detik terlahir jelang pemungutan suara adalah politik uang yang dijalankan oleh para tim sukses untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.

Namun demikian, konsultan politik pasangan Cagub/Cawagub NTB nomor urut 1, M. Suhaili FT -Moh. Amin (Suhaili-Amin), Sinergi Data Indonesia (SDI) mengungkapkan bahwa kemungkinan terjadinya politik uang di Pilkada NTB, sangat kecil.

“Saya kira sangat kecil kemungkinannya akan terjadi bom politik, dihari mendekati pencoblosan. Saya lihat idak akan ada sebuah tsunami politik yang akan menyerang paslon,” kata Direktur SDI, Barkah Pattimahu, Jumat (21/6) lalu

Barkah melihat, posisi finansial semua paslon relatif berimbang, tidak ada satu paslon yang mendominasi dari sisi kekuatan finansial yang perlu dikawatirkan. Oleh sebab itu ia berani menyebutkan kemungkinan terjadinya serangan fajar sangat kecil.

“Money politics saya lihat sangat kecil peluangnya. Siapa yang bisa mampu mengedarkan puluhan milyar hanya dalam satu malam. Dan juga saya lihat tidak ada yang digdaya, dari sisi keuangan,” katanya.

Selain itu, regulasi pilkada juga sudah diatur cukup ketat, terutama terkait dengan keuangan paslon. Sehingga para paslon juga akan berpikir dua kali untuk melakukan serangan politik uang. “Para cukong juga sangat berhati-hati, karena diawasi betul oleh KPK,” sebutnya.

Selain itu, situasi politik dipilkada NTB  cukup kondisif, sebab tidak ada persaingan yang cukup keras antar paslon. Berbeda halnya dengan daerah lain, yang persaingannya sangat keras, sehingga segala kemungkinan bisa dilakukan untuk menang.

“Kalau disini (NTB) laindai saja, berbeda dengan daerah lain yanh aroma persaingannya cukup keras. Kalau NTB adem ayem saja,” sebutnya.

Terakhir disampaikan oleh Barkah, bahwa pihaknya memang dipakai sebagai konsultan politik pasangan Suhaili-Amin. Selain sebagai konsultan, pihaknya juga melakukan survei elektabilitas terhadap Suhaili-Amin. “Ya kami adalah konsultan politik Paslon Suhaili-Amin. Tapi untuk hasil survei kami sangat obyektif, tidak ada angka yang dirubah,” pungkasnya. (ndi/ris)

No Comments

Leave a Reply