Mataram (Global FM Lombok)- Pengungsi di Kota Mataram mulai terserang penyakit Insfeksi Pernapasan Akut (Ispa), diare dan juga stres. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, Usman Hadi, Selasa (14/8) siang. Akan tetapi, dia belum bisa memastikan berapa jumlah pengungsi yang sudah terserang penyakit tersebut.
Dia mengaku sudah mengintruksikan semua puskesmas yang ada di Mataram untuk melakukan pelayanan kesehatan di titik-titik pengungsian. Hal itu sudah dilakukan pasca gempa berkekuatan 7,0 SR pada Minggu, 5 Agustus lalu. Dia berharap semua Puskesmas jemput bola ke titik pengungsi terdekat. Di samping itu, Puskesmas juga membuat posko kesehatan dengan menggunakan tenda di halaman puskesmas masing-masing.
“ Itu ada kan penyakit, ispa, diare sudah mulai makanya kita antisipasi. Kayak kemarin di Rusunawa Selagalas. Ispa dan diarea yang paling banyak. Tentu stres juga ada, namanya juga pengungsi. Kita selalu melakukan pelayanan di titik-titik pengungsian. Sejak awal tanggal 5 itu kita sudah langsung lakukan. Itu kita buat juga posko di tenda. Semua Puskesmas kita libatkan, masing-masing empat orang yang turun yang di wilayahnya aja kita minta mengawasi”,katanya.
Untuk ibu hamil dan menyusui diharapkan untuk tidak berada di pengungsian lantaran rentan terserang penyakit. Akan tetapi, pemerintah tidak bisa berbuat banyak lantaran masyarakat masih trauma terhadap potensi gempa susulan. Sedangkan untuk obat-obatan sementara ini sudah mencukupi. Adapun untuk ketersediaan toilet mobile, menurutnya memang sangat dibutuhkan oleh pengungsi. Namun, pemerintah baru menyediakan toilet mobile ini hanya di RSUD Kota Mataram saja lantaran tidak adanya toilet mobile yang lain. (dha)-
No Comments