Mataram ( Global FM Lombok)- Pelayanan kesehatan di sejumlah poli di RSUP NTB dinilai sangat lamban. Pasien sering menunggu antara dua hingga tiga jam tanpa adanya kehadiran dokter. Sesuai dengan ketentuan internal RSUP NTB, dokter poli harus berada ditempatnya pada jam 8 pagi, namun di lapangan sering terlihat dokter baru hadir bahkan hingga tiga jam kemudian.
Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman Perwakilan NTB Adhar Hakim kepada Global FM Lombok Rabu ( 8/6) lalu. Adhar mengatakan, pihaknya melakukan investigasi selama enam bulan terakhir guna mengetahui tingkat pelayanan RSUP NTB kepada masyarakat. Mengenai dokter poli yang sering datang terlambat, pihaknya mendapatkan jawaban berupa kunjungan dokter pada pasien rawat inap hingga kurangnya tenaga dokter.
Adhar mengatakan, di RSUP NTB juga ditemukan akses di loket pelayanan pendaftaran bagi pasien BPJS yang membutuhkan perawatan sering kali pelayanannya lamban. Salah satu alasannya yaitu persoalan teknis, yakni jaringan server yang masih sering mengalami gangguan.
Atas sejumlah temuannya itu dalam waktu dekat, Ombudsman NTB akan melakukan komunikasi dengan pimpinan RSUP, Sekda NTB dan Gubernur NTB agar pelayanan rumah sakit milik pemda ini bisa lebih baik, mengingat jumlah kunjungan di rumah sakit ini rata-rata sebanyak 312 orang perhari.
Sementara itu Plt RSUD NTB, dr Hamzi Fikri ketika ditemui media di RSUD NTB Kamis (9/6) mengatakan, temuan Ombudsman tersebut sudah ditindaklanjuti jajaran rumah sakit dengan menggelar rapat evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut, diketahui bahwa salah satu kendala lambannya pelayanan di Poli RSUD lantaran kekuarangan tenaga dokter khususnya dokter sub spesialis.
Ia mengaku, tenaga dokter di RSUD saat ini berjumlah 91 orang, yang merupakan dokter tetap di RSUD NTB dan dokter dari Unram. Sementara dokter sub spesialis masih belum mencukupi. Jumlah dokter tersebut menurutnya tidak seimbang dengan banyaknya kunjungan ke rumah sakit yang mencapai 300 orang lebih per hari.
“ Dokter yang tidak disiplin dan masuk tidak sesuai jadwal, itu setelah diklarifikasi ada kekurangan tenaga sehingga bertugas di bagian lain dan itu yang menyebabkan keterlambatan. Dokter ini 24 jam bekerja dan ada beberapa tempat yang kekurangan tenaga. Dokter juga bertanggung jawab kepada pasien yang ditangani dari awal. Jumlah pasien terlalu banyak, sub spesialis ini yang masih kurang, di sub spesialis anak saja butuh 12 tapi baru berapa’,katanya.
Ia menambahkan, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke RSUD NTB, maka perlu dilakukan penambahan dokter sub spesialis. Seperti dokter sub spesialis bedah plastic, bedah sarap dan lainnya. Meski demikian, ia mengaku bahwa temuan Ombudsman ini akan menjadi telaah bagi jajaran RSUP NTB untuk meningkatkan pengawasan terhadap tenaga kesehatan di RUD NTB agar tidak mengabaikan tugasnya.
“Memang ada sebagaian poli yang belum berfungsi menjalankan tugasnya dengan maksimal. Kami tidak sebutkan tapi itu sudah ditegur”,katanya.(ris/dha)-
No Comments