Perladangan Jagung di Sumbawa Mulai Menuai Banjir

Global FM
30 Dec 2019 08:34
2 minutes reading
Hutan yang  sudah dibabat menyisakan bukit tandus di Dusun Ngali untuk persiapan penanaman jagung. (Global FM Lombok/pusdalops)

Mataram (Global FM Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa mengidentifikasi banjir lumpur di daerah itu dipicu kerusakan hutan. Air bah mengandung lumpur terjadi Jumat, 27 Desember 2019 dan Minggu, 29 Desember 2019 sore. Bah bersumber dari pegunungan yang sudah alihfungsi jadi ladang jagung.

Kejadian banjir Minggu malam sekitar pukul 19.00 Wita lalu di Dusun Ngali, Desa Labuan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Berawal dari hujan deras, angin kencang dan semakin mencekam akibat petir menggelegar.

Hanya sekitar satu jam hujan mengguyur, air bah  turun dari pegunungan masuk ke sebagian pemukiman di ujung Timur dan Barat. Kawasan itu merupakan dataran rendah yang dikelilingi bukit bukit gundul.

‘’Kami identifikasi, penyebab banjir adalah gundulnya hutan pegunungan yang dijadikan sebagai tempat lahan jagung,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, Ir. A. Rahim, sesuai informasi yang diteruskan ke Sekretariat Pusdalops BPBD NTB di Mataram.

Baca Juga : Banjir Lumpur Jadi Ancaman di Bima dan Dompu

Banjir Bercampur Lumpur Genangi Puluhan Rumah di Bima

Air bah selain membawa lumpur, juga material lain seperti ranting-ranting pohon sisa kayu gunung yang ditebang untuk perluasan ladang. Menurutnya, kondisi ini memicu kurangnya fungsi tumbuhan untuk resapan air, sehingga ketika hujan datang, meluncur deras ke daerah lebih rendah.

Dampak kejadian itu, selain terendamnya 25 rumah warga, sejumlah fasilitas terganggu seperti  gorong-gorong jembatan menuju Embung Serading tersumbat material yang dibawa air bah. Bangunan dan sumur bor air bersih ikut tergenang dan dikhawatirkan pondasi akan amblas karena tergerus air.

Menurutnya, kejadian jadi langganan setiap tahun, seiring semakin aktifnya kegiatan penanam jagung di lereng gunung.

Kepala BPBD yang langsung turun ke lapangan, memimpin proses pendataan dampak banjir. Ia juga menyusun laporan kejadian ke BPBD NTB hingga BNPB, bahkan ditindaklanjuti dengan pertemuan bersama aparat desa  untuk membahas penanganan dan solusi pascabanjir.

Baca Juga : Tangani Banjir, Walikota Mataram Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Banjir lumpur juga terjadi Minggu, 29 Desember 2019 sore kemarin di Sumbawa.  Hasil pemantauan dan monitoring  tim Pusdalops, diawali hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Sumbawa NTB.

Dampaknya terlihat di jalan lintas   Sumbawa – Dompu, sekitar Desa Luk Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Permukaan jalan negara itu  tergenang  banjir yang membawa material kayu dan lumpur.

‘’Banyak batang kayu yang terbawa air. Akibatnya, lalulintas kendaraan terganggu. Bahkan memicu kemacetan panjang,’’ ujarnya.  (ars)

2 Comments

Leave a Reply

Live Streaming