Jembatan Lendang Galuh Mulai Diperbaiki

Global FM
10 Jan 2020 09:54
3 minutes reading
Sejumlah pekerja sedang memperbaiki talud Jembatan Lendang Galuh yang rusak akibat cuaca ekstrem, Kamis (9/1). (Global FM Lombok/ist)

Tanjung (Global FM Lombok) – Keretakan pada beberapa titik di Jembatan Lendang Galuh, Desa Sokong, akibat hujan lebat 1 Januari lalu disikapi oleh kontraktor. Pelaksana proyek, CV. Budi Permata, melakukan perbaikan sejak Rabu (8/1).

Pelaksana proyek, Raden Mesir, Kamis (9/1) mengakui, perbaikan proyek jembatan Lendang Galuh sudah dimulai dua hari. Awalnya pada Rabu, ia memerintahkan tukang untuk menambal titik-titik yang retak. Namun dengan pertimbangan teknis, langkah itu dianggap tidak efektif.

“Mulai hari ini (kemarin), kita mulai dari nol, setelah melihat sikon lapangan kita putuskan untuk bongkar total talud yang retak,” ungkap Mesir.

Ia mengakui, rekonstruksi talud dilakukan dari pemasangan ulang pondasi. Mulai Kamis pagi, ia memerintahkan tukang untuk membongkar talud yang retak. Selanjutnya, talud akan dibangun kembali dari awal.

Baca Juga : Dinas Anggap Wajar Retakan di Jembatan Lendang Galuh

Untuk talud jembatan, kata dia, memiliki ketinggian yang tidak merata. Di bagian barat lebih tinggi dibandingkan talud bagian timur.

“Biar perbaikannya kita sekali kerja, ini juga saran dari dinas. Saya tidak berhitung jumlah uang yang dikeluarkan, apalagi saya orang KLU. Saya tidak mau tinggalkan jejak yang jelek,” tegasnya.

Mesir belum bisa memastikan lama waktu pengerjaan perbaikan talud. Efektivitas pekerjaan tergantung cuaca. Namun ia memastikan telah menyiapkan material yang cukup serta terpal untuk mengantisipasi dampak hujan pada rekonstruksi talud.

Sebagaimana diketahui, proyek jembatan Lendang Galuh memiliki pagu Rp 1,8 miliar dan terkontrak senilai Rp 1,773 miliar. Jembatan itu sendiri sudah di PHO (serah terima) dengan jaminan pemeliharaan selama 6 bulan.  “Selama perbaikan, kendaraan boleh lalu lintas, tidak mempengaruhi pekerjaan,” tandasnya.

Baca Juga : Baru Dibangun, Jembatan Dikeluhkan Warga

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menganggap hasil akhir proyek jembatan Lendang Galuh, Desa Sokong sudah bagus. Sebaliknya, keretakan pada beberapa bagian jembatan dianggap wajar akibat dari cuaca ekstrem.

Sekretaris Dinas PUPR KLU, sekaligus mantan Kabid Bina Marga yang menangani jembatan Lendang Galuh, Kahar Rizal, ST., kepada wartawan Selasa (7/1) mengatakan, pihaknya sudah turun melihat kondisi jembatan pascahujan lebat tanggal 1 Januari lalu. Proyek itu sendiri sudah diserahterimakan kepada Pemda dengan ketentuan yang melekat, yakni pemeliharaan selama 6 bulan.

“Kalau kita lihat jembatan lendang Galuh ini, hasil pekerjaannya sudah bagus. Secara visual semua sudah memenuhi spesifikasi pekerjaan. Cuma karena terjadinya hujan besar taggal 1 Januari kemarin, menyebabkan adanya kerusakan itu. Jadi ada retak-retak,” ungkap Kahar Rizal.

Sebagai pejabat teknis, Kahar menganggap hal tersebut wajar terjadi. Sebab kata dia, sarana transportasi yang rusak akibat faktor alam tidak hanya di jembatan Lendang Galuh, tetapi juga tempat lain. Sebut saja, Jembatan Dusun Gondang Timur – Sembaro yang ikut terdampak hujan lebat.

Rizal menekankan, perbaikan jembatan Lendang Galuh sudah dikomunikasikan dengan pihak kontraktor. Sesuai mekanisme, kontraktor akan bertanggungjawab selama 50 hari kerja untuk memelihara jembatan apabila terdapat kerusakan. (ari)

No Comments

Leave a Reply