Praya (Global FM Lombok) – Palabuhan Perikanan di Teluk Awang di Pujut Kabupaten Lombok Tengah akan mendapatkan prioritas penyelesaian pembangunan untuk mengimbangi keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Masyarakat nelayan di Teluk Awang menyampaikan tuntutan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo saat melakukan kunjungan pada Kamis, 26 Desember 2019.
Tuntuan disampaikan langsung untuk meminta kejelasan status Pelabuhan Awang, apakah masuk statusnya Pelabuhan Nusantara, ataukah Pelabuhan Samudera. Selain itu, sarana dan fasilitas pelabuhan sangat diharapkan nelayan. Misalnya pembangunan pabrik es untuk menunjang operasional nelayan. Selama ini, nelayan di Awang kebutuhan esnya disuplai dari Lombok Timur dan Kota Mataram.
“Jika ada pabrik es di sini, harganya pasti akan lebih murah. Kemudian cold storage untuk penampungan ikan, kami mengharapkan bantuan kapasitas 100 ton. Ketersediaan air besih, kita mohon disegerakan. Karena selama ini kami disuplai oleh tangki PDAM,” demikian permintaan terbuka salah satu perwakilan nelayan.
Nelayan di Awang juga menyampaikan apresiasi secara khusus kepada kepala pelabuhan, Akmal. Selama ini, nelayan merasa sangat terbantu terutama yang menyangkut operasional kapal. Pelabuhan Awang dinilai bergerak hidup.
Menteri KKP, Edhy Prabowo menjawab soal permintaan nelayan, ada 19 hektar lahan yang digunakan sebagai komplek Pelabuhan Teluk Awang. Beberapa kekurangannya, cold storage, bangunan tidak dipungkirinya masih kurang dan harus dibenahi.
“Daerah ini akan menjadi destinasi wisata andalan Indonesia, Mandalika. Kan lucu, Mandalikanya bagus ini (Pelabuhan Awang) tidak bagus. Makanya saya minta pak Dirjen Perikanan Tangkap, segera ini kita realisasikan apa yang menjadi kebutuhan. Januari 2020 sudah mulai perhitungannya,” ujar menteri diiringi tepuk tangan dan riuh para nelayan.
Cold storage, kemudian pabrik es, menurutnya tidak sulit. Tinggal begaimana bekerjasama dengan pemerintah daerah dari provinsi dan Kabupaten Lombok Tengah bagaimana cara menyelesaikannya. Terutama soal lahan.
“Mana yang perlu kita selesaikan, segera kita selesaikan. Banyak kapal-kapal bisa bermuara di sini. Yang paling penting adalah statusnya, akan kita usulkan ke Kemenpan RB, baru kita pastikan,” demikian menteri.
Dalam waktu dekat, KKP juga disebutkan akan merilis perizinan kapal tidak lagi lama. Paling lambat 1 jam selesai. Demikian juga BBM bagi nelayan juga menjadi permasalahan, itupun KKP akan mencarikan jalan keluar. Kepala Pelabuhan Awang, Akmal menyebut, kapal – kapal tangkap ikan di atas 30 GT sudah siap masuk , sampai 100 kapalpun bisa ditampung di Awang. Saat ini sudah ada 17 izin kapal yang ada di Pelabuhan Awang. “Tapi mereka tidak bisa bongkar karena tidak ada cold storage,” demikian Akmal. (bul)
[…] Sugianto, sedang tidur di dalam dek kapalnya yang sudah sejak tanggal 3 Januari, nyandar di PPN Awang lantaran tidak bisa melaut karena kondisi cuaca […]
4 year ago
[…] Sugianto, sedang tidur di dalam dek kapalnya yang sudah sejak tanggal 3 Januari, nyandar di PPN Awang lantaran tidak bisa melaut karena kondisi cuaca […]