Balai Jalan Siapkan Tiga Solusi Jembatan Tampes

Global FM
3 Jan 2020 11:50
3 minutes reading
Nusakti Yasaweda (Global FM Lombok/ari)

Tanjung (Global FM Lombok) – Pascaputusnya jalur jalan nasional Jembatan Tampes, Dusun Tampes, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan, Balai Jalan Nasional Wilayah IX – NTB, langsung bersikap. Mengatasi isolasi akses transportasi akiba banjir yang merusak jembatan, Balai Jalan Nasional (BJN) Wilayah IX NTB menyiapkan tiga langkah solusi.

‘’Jembatan sementara akan diperbaiki melalui tiga langkah solusi,’’ ujar Kepala Pelaksana BJN Wilayah IX, Nusakti Yasaweda, dikonfirmasi saat meninjau Jembatan Tampes, Kamis, 2 Januari 2020.

Pertama, untuk solusi jangka pendek, kondisi jalan sementara yang masih berdiri akan dievaluasi. Apabila dinyatakan masih layak pakai, maka bentang jembatan sementara akan diperbaiki dengan memasang Pile Side. Badan jalan bagian barat yang terputus akan diurug dan ditimbun seperti semula setelah dipasangkan Pile Side.

‘’Untuk jangka pendek ini, kita target dua hari selesai sehingga jembatan sementara bisa difungsikan. Jadi tetap memanfaatkan jembatan sementara yang ada,’’ ujarnya.

Baca Juga : Terputus Akibat Banjir, Gubernur Minta Balai Jalan Percepat Dibangunnya Jembatan Sementara di KLU

Untuk jangka menengah, Nusakti menjelaskan akan membangun jembatan belly sebagai pengganti jembatan sementara. Jembatan ini bentanganya antara 40-50 meter. Pembangunan jembatan belly diperkirakan memakan waktu 3 minggu sampai 1 bulan ke depan. Pelaksanaan ini bergantung dari komunikasi pemerintah daerah dengan warga Tampes, sebab lokasi jembatan belly akan digeser ke selatan (hulu) yang mana akan memanfaatkan lahan milik warga.

‘’Material jembatan belly sudah kita datangkan dari Surabaya. Maksimum sebulan, atau bisa lebih dipercepat tiga minggu. Jembatan belly pun sifatnya sementara yang dibangun dengan rangka baja. Barang sudah datang semua,’’ ujarnya.

Sedangkan untuk langkah ketiga atau jangka panjang, jembatan permanen akan dibangun kembali. Pekerjaan ini akan dilanjutkan pada 2020 dari sisa anggaran yang sudah dibayarkan kepada kontraktor.

Disebutkan Nusakti, progres Jembatan Tampes hanya 14 persen dari seharusnya 100 persen sampai batas kontrak 18 Desember lalu. Kontraktor pelaksana diketahui wanprestasi sehingga pada November 2019, pelaksanaan proyek Jembatan Tampes diputus oleh PPK. Nilai proyek Jembatan Luk dan Tampes mencapai Rp36 miliar. Dari nilai itu, Jembatan Tampes dikontrak senilai Rp5 miliar lebih.

Baca Juga : Cuaca Ekstrem Akibatkan Jembatan di KLU Putus, Transportasi Lumpuh

Jembatan Tampes dikerjakan oleh kontraktor dari Semarang. Kontraktor tersebut memenangkan tender jembatan longken Cs di Lombok Utara masing-masing Jembatan Luk dan Jembatan Tampes. Jembatan Luk telah selesai 100 persen dan sudah diserahterimakan.

‘’Dia sudah kita proses Show Cause Meeting (SCM) sampai tahap 3, kinerja tidak terpenuhi sehingga putus kontrak,’’ jelasnya.

Terhadap kondisi jalan dan Jembatan Tampes, Nusakti mengakui pihaknya sudah memprediksi jembatan akan menemui masalah pada musim hujan. Oleh karena itu, pihaknya mengantisipasi dengan mendatangkan material jembatan belly secara bertahap.

‘’Seminggu lalu material sudah datang, kemungkinan akan mulai pasang segera. Kami masih harus berkoordinasi dengan Pemda Lombok Utara terkait lahan warga milik warga,’’ tandasnya. (ari)

1 Comment

Leave a Reply

Live Streaming