Mataram ( Global FM Lombok)- Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB Murdani ditemani kuasa hukum, jajaran Walhi pusat dan Amnesty Internasional mendatangi Polda NTB, Rabu (30/1) guna melaporkan dugaan perencanaan pembunuhan terhadap dirinya dan keluarganya. Peristiwa perencanaan pembunuhan itu terjadi pada Senin (28/1) dini hari lalu sekitar pukul 03.00 di rumahnya di Desa Menemeng, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.
Murdani kepada Global FM Lombok usai melaporkan kasusnya ke penyidik Polda NTB mengatakan, pihaknya menduga kasus yang menimpanya bukan hanya sekedar pembakaran mobil dan rumah semata seperti perkiraan awal, melainkan perencanaan pembunuhan terhadap dirinya beserta keluarga. Dugaan itu muncul karena titik kebakaran berada di pintu-pintu keluar rumah yang memungkinkan penghuninya terjebak didalam rumah saat kebakaran terjadi. Terdapat empat titik yang menjadi tempat api mulai tersulut.
“ Kalau melihat kronologisnya, jika teror hanya mengahbisi mobil, bisa dihabisi di pinggir jalan atau dimana saja. Namun karena kejadiannya ada di rumah, kemudian membakar di titik titik pintu keluar rumah, ini niatnya bukan harga, namun niatnya menghabisi nyawa saya dan kelaurga
Murdani menduga kasus pembakaran rumahnya awal pekan kemarin sangat kuat hubungannya dengan aktivitas Walhi NTB yang terus melawan aktivitas pertambangan galian C di desa setempat. Dugaan itu semakin kuat karena sebelum rumahnya dibakar, beberapa kali rumahnya dilempari batu oleh orang tak dikenal. Di tahun 2016 lalu juga kata Murdani, muncul ancaman pembunuhan terhadap dirinya melalui SMS.
Meskipun sudah melapor ke Polda NTB, namun pihak penyidik kepolisian belum menerima laporan tersebut karena adanya berkas berkas yang harus dilengkapi. Sebelum melapor ke Polda, Murdani juga sudah memberikan laporan ke Polsek Pringgarata atas kasus pembakaran rumah. Namun laporannya ke Polda NTB kali ini lebih dititikberatkan pada dugaan perencanaan pembunuhan terhadap dirinya dan keluarganya.(ris)
No Comments