800 Hektar Lebih Tanaman Pajale di NTB Gagal Panen

Global FM
23 Aug 2015 09:00
3 minutes reading
padi yang kekeringan ( sumber ; internet)

padi yang kekeringan ( sumber ; internet)

Mataram (Global FM Lombok) Data terbaru yang dikeluarkan Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB menyebutkan bahwa luas areal tanaman padi, jagung dan kedelai (pajale) yang mengalami gagal panen atau puso sampai dengan 18 Agustus 2015 mencapai 876 hektar. Sementara itu, luas areal tanam yang mengalami kekeringan mencapai 5.108,30 hektar.

“Komulatif luas kekeringan pada komoditi tanaman pangan tahun 2015, keadaan sampai dengan l8 Agustus 2015 seluas 5.108,30 hektar dan yang mengalami gagal panen seluas 876,0 hektar,” kata Kepala Distan TPH NTB, Ir. Husnul Fauzi, dalam keterangan yang diterima Suara NTB.

Rinciannya, tanaman padi yang mengalami kekeirngan dan gagal panen seluas 3.898,30 hektar. Masing-masing kategori ringan 1.062,30 hektar, sedang 1.351 hektar, berat 1.071 hektar dan gagal panen 414 hektar. Kemudian tanaman jagung luas areal yang mengalami kekeirngan dan gagal panen sebanyak 675 hektar. Masing-masing kategori ringan 39 hektar, sedang 485 hektar, berat 65 hektar dan gagal panen 86 hektar.

Tanaman kedelai yang mengalami kekeringan dan gagal panen mencapai 485 hektar. Masing-masing kategori ringan 78 hektar, berat dan gagal panen masing-masing 31 hektar dan 376 hektar. Sedangkan untuk tanaman kacang tanah luas areal yang mengalami kekeringan mencapai 50 hektar. Masing-masing kategori ringan dan sedang sebanyak 41 hektar dan 9 hektar.

Husnul mengatakan, jika dibandingkan dengan realisasi tanam maka luas pertanaman padi yang terkena kekeringan sebesar 0,86 persen dan gagal panen 0,09 persen. Tanaman jagung yang mengalami kekeringan sebesar 0,49 persen dan gagal panen sebesar 0,06 persen. Sdangkan tanaman kedelai yang mengalami kekeringan sebesar 0,67 persen dan gagal panen 0,52 presen.

Disebutkan daerah-daerah yang tanamannya mengalami kekeringan antara lain Kuripan Lombok Barat, Pemenang dan Kayangan Lombok Utara, Praya, Praya Tengah, Praya Timur, Praya Barat Daya, Jonggat dan Kopang di Lombok Tengah. Selanjutnya, Sikur Lombok Timur. Kemudian Buer, labangka, Lopok, Maronge, Moyo Utara, Plampang dan Utan Kabupaten Sumbawa.

Selain itu, Jereweh, Pototano, Sekongkang, Brang Rea, Seteluk dan Taliwang di kabupaten Sumbawa Barat. Untuk kabupaten Dompu terltak di Hu’u, Kempo, Manggalewa, Dompu, Woja dan Pajo. Sedangkan untuk kabupaten Bima terletak di Belo, Palibelo, Bolo, Lambu, Langgudu, Monta, Parado, Sape, Wawo, Wera dan Woha.

Jika melihat tahun lalu, kata Husnul, luas tanaman pangan yang gagal panen akibat kekeringan tahun 2015 jauh lebih rendah dibandingkan dengan kondisi kekeringan tahun 2014. Pada Tahun 2014, tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai yang terkena kekeringan seluas 18.679,0 hektar dan gagal panen seluas 4.408,0 hektar.

Beberapa upaya antisipasi dan penanggulangan terhadap bencana alam kekeringan yang dilakukan kata Husnul dengan melakukan koordinasi terpadu dengan Tim Upsus termasuk dengan instansi lainnya seperti BMKG, BPDB, danPU. Selain itu, mengoptimalkan pompa air serta mengusulkan hujan buatan. (nas)

No Comments

Leave a Reply

Live Streaming