Mataram (Global FM Lombok)- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB dalam tujuh tahun terakhir cukup menggembirakan dan terus mengalami kemajuan. IPM Provinsi NTB meningkat dari nilai 61,16 pada tahun 2010 menjadi 66,58 pada tahun 2017. Selama periode 2010-2017, IPM Provinsi NTB tumbuh 8,85 persen dengan status capaian IPM sedang. Saat ini peringkat IPM NTB berada di posisi 29 dari 34 provinsi se Indonesia. Posisi 29 ini mengalami kenaikan dari posisi 30 di tahun 2013 lalu.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih saat melakukan rilis di kantornya, Senin (16/04) siang. Endang mengatakan, hingga saat ini IPM masih menjadi salah satu alat ukur pembangunan yang digunakan dalam target pembangunan pemerintah. IPM juga masih dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembahasan asumsi makro di DPR RI, dan bahkan menjadi alokator dalam membagi Dana Alokasi Umum (DAU).
IPM mengukur pembangunan kualitas hidup manusia yang dituangkan dalam tiga pendekatan dimensi dasar yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan dimensi penghidupan yang layak. Dimensi umur panjang dan sehat diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup (UHH). Dimensi pengetahuan diukur melalui indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Adapun Dimensi Penghidupan Layak didekati melalui indikator Pengeluaran Per Kapita.
Endang menjelaskan, Umur Harapan Hidup (UHH) masyarakat Provinsi NTB pada tahun 2017 meningkat menjadi 65,55 tahun. Harapan Lama Sekolah (HLS) meningkat menjadi 13,46 tahun. Sementara Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat menjadi 6,90 tahun serta Pengeluaran Per Kapita Per Tahun bertambah menjadi Rp 9.877 ribu.(ris)
No Comments