Praya (Global FM Lombok) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang sudah ditetapkan sebagai kawasan super prioritas oleh pemerintah pusat mendapatkan perhatian khusus.
Misalnya warga yang tinggal di sekitar kawasan KEK Mandalika maupun di wilayah penyangga didorong untuk mengambil manfaat dari pembangunan kawasan wisata tersebut, salah satunya dengan menjadikan rumah mereka sebagai pondok wisata atau homestay.
Pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang berpotensi tempat tinggalnya dijadikan sebagai homestay. Tentu tidak semua rumahnya yang dikomersilkan, hanya satu kamar saja yang bisa direhab untuk kebutuhan akomodasi wisatawan.
“ Loteng dipersilahkan untuk mengusulkan kuota sebanyak-banyaknya ke pusat,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Loteng Lalu Rahadian ditemani staf Lalu Junaidi kepada Global FM Lombok, Rabu (22/01) kemarin.
Ia mengatakan, ada dua jenis pembangunan homestay yang akan dilakukan di Loteng yaitu homestay hasil relokasi warga di dua dusun yang menjadi lokasi pembangunan sirkuit Mandalika serta pembangunan homestay reguler. Namun demikian rencana pembangunan homestay reguler ini belum ada kuota pasti dari pemerintah pusat untuk Loteng.
Untuk tahap awal baru lima desa yang akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan pembangunan homestay yang langsung dikelola oleh warga yaitu di Desa Kuta, Sukadana, Sengkol (Gerupuk), Selong Belanak dan Mekar Sari. “Meskipun demikian belum ada kuota untuk lima desa ini,” tambahnya.
Rumah yang akan dijadikan homestay ini bantuannya bisa berupa perbaikan kualitas serta pembangunan rumah yang baru. Namun demikian, sebelum proyek ini dilaksanakan, pemerintah daerah harus meminta persetujuan warga terlebih dahulu melalui proses pendataan yang sedang berjalan.
Adapun pembangunan homestay akibat relokasi dua dusun di KEK Mandalika itu dipastikan akan segera dibangun. Jumlah rumah yang akan dibangun sekitar 500 unit. Pemda diminta untuk menyiapkan lahan, sementara pemerintah pusat yang akan membangun.
”Nanti rumah diharapkan desainnya dua lantai, lantai dasar sebagi tempat tinggal, sementara di atas untuk homestay,” terang Lalu Rahadian.
Ia mengaku belum mengecek secara langsung kawasan yang menjadi lokasi pembangunan rumah tersebut, namun pemerintah akan membangun infrastruktur seperti akses jalan dan sarana lainnya untuk penduduk. Sebelum rumah sebanyak 500 unit itu dibangun, ITDC kata Rahadian telah menyaipkan lahan sebagai tempat tinggal sementara di kawasan ITDC. (ris)
No Comments